Jakarta (ANTARA) - Bagi generasi yang tumbuh besar di tahun 1990-an pasti tak asing dengan lagu-lagu band rock asal Los Angeles, California, Amerika Serikat: Weezer.

Lewat Mola Chill Festival London, band yang dibentuk pada 1992 itu menyapa para penggemarnya dengan membawakan 12 lagu hits-nya pada Jumat (29/10) malam.

Tanpa basa-basi, sang vokalis Rivers Cuomo langsung menghentak set panggung yang sepi penonton dengan "Hash Pipe".

Kecuali penampilan fisik Cuomo dan rekan-rekannya, suara dan performa Weezer masih terasa sama yakni menyuguhkan kombinasi lagu-lagu keren yang dinyanyikan sekelompok pria kutu buku yang eksentrik.

Meski kini rata-rata usia personel Weezer sudah berkepala lima, namun menyaksikan penampilan mereka secara live streaming di platform Mola mampu membangkitkan nostalgia masa-masa tahun 90-an.

Cuomo yang biasa tampil dengan rambut pendek berponi, kini dia muncul dengan rambut gondrong sebahu dan mengenakan topi rajut.

Sejumlah tembang lanjut dibawakan band yang digawangi oleh Rivers Cuomo pada vokal, Patrick Wilson (drum), Brian Bell (gitar) dan Scott Shriner (bass) itu seperti "Beverly Hills", "My Name is Jonas" hingga "Porks and Beans" yang membuat kaki secara tak sadar ikut menghentak lantai.

Penampilan Weezer malam itu pelit kata. Hanya ada anggukan dan saling tatap antarpersonel di atas panggung.
 
Meski demikian, penampilan lugasnya itu tak mengurangi pelipur rindu yang dihadirkan.

"Enter Sandman" lantas dibawakan Cuomo sebagai lagu berikutnya. Gitar Cuomo bertaut dengan petikan bass Scott Shriner mengingatkan penonton pada band Metallica yang memang menjadi inspirasi Weezer dalam tributnya atas lagu cover tersebut.

"Perfect Situation", "All My Favorite Songs", dan tentunya lagu debut mereka "Undone (The Sweater Song)" hingga "Island in the Sun" menyusul dibawakan Weezer.

Penampilan lantas ditutup dengan lagu cover dari band Toto yakni "Africa" disambung dengan medley "California Snow" dan "Say It Ain't So"

"Buddy Holly" jadi pamungkas penampilan Weezer selama kurang lebih 46 menit tersebut.

Selama pandemi COVID-19, Weezer terbilang produktif.

Selama tahun 2021, Weezer sudah merilis dua album penuh yakni "OK Human" pada Januari dan album "Van Weezer" pada April yang menjadi album penuh ke-15 mereka.

"Van Weezer" sendiri sekali lagi merupakan album tribut Weezer terhadap kancah metal.

Tak hanya itu, Weezer lanjut menggeber gas pada Summer Game Fest 2021 dengan merilis single "Tell Me What You Want" yang berkolaborasi dengan pengembang indie Funktronic Labs.

Selain itu, bareng Green Day dan Fall Out Boy, Weezer menggelar konser "Hella Mega Tour" yang sudah dimulai sejak Juli dan berakhir September lalu. Tur yang diproduksi oleh Live Nation itu awalnya dijadwalkan untuk musimpanas namun ditunda akibat pandemi COVID-19.
 
Ketiganya hadir di 21 kota di Amerika Serikat.

Tur ketiga band itu termasuk di sejumlah stadion besar seperti Dodger Stadium di Los Angeles, Wrigley Field di Chicago, Citi Field di New York dan Fenway Park di Boston sebelum menutup rangkaian tur pada tanggal 6 September di Seattle. Interrupter akan muncul sebagai tamu istimewa dalam tur. Tur sendiri akan dimulai pada 24 Juli di TX Globe Life Field, Dallas.

Sementara itu, ketiga band juga berpartisipasi dalam Seri Konser Musim Panas "Good Morning America" pada 17 Juli; Weezer dan Fall Out Boy tampil dengan Green Day bergabung dengan mereka untuk wawancara.

Mola Chill Festival sendiri berlangsung selama 10 jam dan dihadiri oleh puluhan artis lokal dan internasional, selain Kings Of Convenience dan Weezer akan ada di antaranya Anne Marrie, Joy Crookes, Elephant Kind dan Shinning Shimmering Splendid yang merupakan grup Indonesia yang berkesempatan tampil di Mola Chill Festival London setelah memenangkan audisi pencarian bakat yang diadakan di akun instagram @mola.living.

Cara dimulai sejak pukul 14.00 pada Jumat dengan menampilkan sederet musisi lokal mulai dari Moneva, Elan Norsyarif, Wichan, Almira, Harvey, Mimi R, Aditya, Taruna, Bellobosca, Ashley hingga Jordan.

Sementara itu, penampilan puncak dari Kings of Convenience, Anne-Marie hingga Weezer dimulai pada pukul 20.30.

Grup band asal Norwegia Kings of Convenience membawakan sejumlah lagu folks hits mereka seperti "Comb My Hair", "Cayman Island", "Mrs Cold" hingga "Toxic Girl".

Sementara itu Anne Marie membawakan "Kiss My" hingga "2002-Friends".

Berbeda dengan acara sebelumnya, yang hanya bisa disaksikan melalui streaming, acara ini bisa dihadiri oleh penonton meski dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

"Ke depannya kita akan membuat acara ini tak hanya bisa dihadiri oleh umum, namun juga akan dilangsungkan di 5 negara secara live, tentunya artis yang akan kita hadirkan adalah musisi kelas dunia," kata Mirwan Suwarso, Perwakilan Mola TV dalam keterangannya bberapa waktu lalu.

Mola kini memperluas layanannya ke empat negara baru yaitu Inggris, Italia, Singapura dan Malaysia.

Sebelumnya langkah besar itu diawali dengan 2 event yaitu peluncuran film berjudul “Quagliarella, The Untold Truth” film dokumenter mengenai kehidupan pribadi pemain bola top Italia Fabio Quagliarella di Genova Italia pada 25 Oktober.

Pandemi COVID-19 memang telah mengubah segalanya, menonton konser atau festival musik yang dulunya wajib dinikmati secara langsung di luar rumah, kini sangat berterima disaksikan lewat layar televisi dari bangku paling depan di ruang tamu kita masing-masing. Apakah pandemi benar-benar sudah melenakan naluri kita untuk bersosialisasi?

Pewarta : Ida Nurcahyani
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024