Jakarta (ANTARA) - Ronald Koeman telah dipecat sebagai pelatih Barcelona setelah 14 bulan yang sengit, sementara gelandang legendaris Xavi Hernandez menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan posisinya.
Pelatih asal Belanda berusia 58 tahun itu dipecat setelah kekalahan 1-0 dari Rayo Vallecano pada Rabu, yang membuat raksasa Spanyol itu duduk di urutan kesembilan di La Liga.
Barca hanya memenangi dua dari tujuh pertandingan liga terakhir mereka di bawah asuhan Koeman, termasuk kekalahan dari Real Madrid dalam El Clasico pada Minggu di Camp Nou.
Awal musim yang buruk telah meningkatkan kemungkinan tim gagal lolos ke Liga Champions musim depan, yang akan berdampak besar bagi situasi keuangan klub yang sudah parah.
Xavi, yang saat ini bertanggung jawab atas klub Qatar Al Sadd, dianggap sebagai penerus Koeman yang paling mungkin dan akan menjadi pilihan yang sangat populer di kalangan penggemar Barca, mengingat karier bermainnya yang gemilang di sana.
Selain itu, ada pula anggapan bahwa pelatih berusia 41 tahun itu akan menanamkan gaya atraktif seperti yang dimainkan Barcelona di bawah asuhan Pep Guardiola.
Pelatih River Plate Marcelo Gallardo dan Erik ten Hag dari Ajax juga telah dikaitkan dengan jabatan tersebut, tetapi mungkin enggan meninggalkan pekerjaan mereka di pertengahan musim.
Pelatih Barcelona B Sergi Barjuan bisa memimpin tim utama untuk sementara dengan pertandingan melawan Alaves, Dynamo Kiev di Liga Champions dan Celta Vigo yang akan datang sebelum jeda internasional berikutnya.
Sebuah pernyataan klub yang dirilis setelah Rabu tengah malam di Spanyol mengonfirmasi pemecatan Koeman, yang sebelumnya juga melatih Everton dan Belanda, dan berada di bawah tekanan kuat.
"Presiden klub, Joan Laporta memberi tahu dia tentang keputusan itu setelah kekalahan melawan Rayo Vallecano," tulis pernyataan tersebut.
"Ronald Koeman akan mengucapkan selamat tinggal kepada skuad pada Kamis di tempat latihan di Ciutat Esportiva," tambahnya.
Pelatih asal Belanda berusia 58 tahun itu dipecat setelah kekalahan 1-0 dari Rayo Vallecano pada Rabu, yang membuat raksasa Spanyol itu duduk di urutan kesembilan di La Liga.
Barca hanya memenangi dua dari tujuh pertandingan liga terakhir mereka di bawah asuhan Koeman, termasuk kekalahan dari Real Madrid dalam El Clasico pada Minggu di Camp Nou.
Awal musim yang buruk telah meningkatkan kemungkinan tim gagal lolos ke Liga Champions musim depan, yang akan berdampak besar bagi situasi keuangan klub yang sudah parah.
Xavi, yang saat ini bertanggung jawab atas klub Qatar Al Sadd, dianggap sebagai penerus Koeman yang paling mungkin dan akan menjadi pilihan yang sangat populer di kalangan penggemar Barca, mengingat karier bermainnya yang gemilang di sana.
Selain itu, ada pula anggapan bahwa pelatih berusia 41 tahun itu akan menanamkan gaya atraktif seperti yang dimainkan Barcelona di bawah asuhan Pep Guardiola.
Pelatih River Plate Marcelo Gallardo dan Erik ten Hag dari Ajax juga telah dikaitkan dengan jabatan tersebut, tetapi mungkin enggan meninggalkan pekerjaan mereka di pertengahan musim.
Pelatih Barcelona B Sergi Barjuan bisa memimpin tim utama untuk sementara dengan pertandingan melawan Alaves, Dynamo Kiev di Liga Champions dan Celta Vigo yang akan datang sebelum jeda internasional berikutnya.
Sebuah pernyataan klub yang dirilis setelah Rabu tengah malam di Spanyol mengonfirmasi pemecatan Koeman, yang sebelumnya juga melatih Everton dan Belanda, dan berada di bawah tekanan kuat.
"Presiden klub, Joan Laporta memberi tahu dia tentang keputusan itu setelah kekalahan melawan Rayo Vallecano," tulis pernyataan tersebut.
"Ronald Koeman akan mengucapkan selamat tinggal kepada skuad pada Kamis di tempat latihan di Ciutat Esportiva," tambahnya.