Palembang (ANTARA) - Peletakan batu pertama Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, diundur dari November 2021 menjadi Desember 2021.
Plt Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Sumsel Ekowati Retnaningsih di Palembang, Minggu, mengatakan mundurnya jadwal tersebut disebabkan ada beberapa pekerjaan administrasi yang belum rampung.
“Kami undur, jadinya Desember 2021. Tetapi proyek itu tetap masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), jadi pasti ada banyak kemudahan dan percepatan,” katanya.
Menurut Ekowati, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan jalur akses menuju pelabuhan, seperti jalan dan sarana infrastruktur lainnya. "Untuk jalan dikerjakan Dinas PUBM-TR Sumsel. DED (Detail engineering design)-nya sudah," tambahnya.
Ia mengemukakan bahwa pembangunan akses jalan ke pelabuhan itu nantinya akan mendapat bantuan APBN melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pelabuhan Tanjung Carat diharapkan menjadi gerbang ekspor karena selama ini Sumsel belum memiliki pelabuhan laut dalam. Selain itu, kehadiran pelabuhan ini untuk meringankan beban Pelabuhan Boom Baru yang ada di tengah Kota Palembang.
Selama ini untuk pengangkutan komoditas Sumsel hanya dilakukan melalui pelabuhan tersebut, mulai dari minyak sawit, karet, kelapa dan berbagai komoditas lainnya. Proses pengangkutannya kurang maksimal lantaran harus melalui Sungai Musi. Pelayaran kapal kerap terhambat lantaran adanya pendangkalan sungai.
Nantinya, pelaksanaan pembangunan ini akan menggunakan dana sharing antara pemerintah dan badan usaha. Estimasi anggaran yang bakal dibutuhkan mencapai Rp2 triliun.
Plt Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Sumsel Ekowati Retnaningsih di Palembang, Minggu, mengatakan mundurnya jadwal tersebut disebabkan ada beberapa pekerjaan administrasi yang belum rampung.
“Kami undur, jadinya Desember 2021. Tetapi proyek itu tetap masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), jadi pasti ada banyak kemudahan dan percepatan,” katanya.
Menurut Ekowati, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan jalur akses menuju pelabuhan, seperti jalan dan sarana infrastruktur lainnya. "Untuk jalan dikerjakan Dinas PUBM-TR Sumsel. DED (Detail engineering design)-nya sudah," tambahnya.
Ia mengemukakan bahwa pembangunan akses jalan ke pelabuhan itu nantinya akan mendapat bantuan APBN melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pelabuhan Tanjung Carat diharapkan menjadi gerbang ekspor karena selama ini Sumsel belum memiliki pelabuhan laut dalam. Selain itu, kehadiran pelabuhan ini untuk meringankan beban Pelabuhan Boom Baru yang ada di tengah Kota Palembang.
Selama ini untuk pengangkutan komoditas Sumsel hanya dilakukan melalui pelabuhan tersebut, mulai dari minyak sawit, karet, kelapa dan berbagai komoditas lainnya. Proses pengangkutannya kurang maksimal lantaran harus melalui Sungai Musi. Pelayaran kapal kerap terhambat lantaran adanya pendangkalan sungai.
Nantinya, pelaksanaan pembangunan ini akan menggunakan dana sharing antara pemerintah dan badan usaha. Estimasi anggaran yang bakal dibutuhkan mencapai Rp2 triliun.