Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) mengklaim telah mengoperasikan 2.848 Pertashop yang tersebar di seluruh Indonesia hingga awal Oktober 2021.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kehadiran Pertashop diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa.
"Sampai dengan awal Oktober 2021, jumlah Pertashop yang sudah beroperasi telah mencapai 2.848 unit tersebar di seluruh Indonesia," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Nicke menyampaikan pertumbuhan Pertashop memiliki tiga kontribusi mulai dari menurunkan emisi, meningkatkan penggunaan produk lokal, dan memutar ekonomi di desa.
Saat ini, shifting pengguna Premium ke Pertalite diprediksi bisa menurunkan emisi karbon sebesar 5 juta ton.
Pertamina menargetkan bisa menurunkan emisi karbon sebanyak 12 juta ton pada 2022, melalui pertumbuhan penjualan produk Pertamax.
Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada Pertashop dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, membuka kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak.
Pertashop juga bekerja sama dengan perbankan dan bisa menciptakan new crowd sentra-sentra bisnis di desa, sehingga dana akan bergulir di perdesaan.
Pertamina terus berupaya untuk dapat menghadirkan Pertashop di 7.196 kecamatan di seluruh Indonesia.
Dalam mendukung pembangunan ribuan Pertashop tersebut, Pertamina telah bersinergi dengan Kementerian Dalam Negeri; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kehadiran Pertashop diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa.
"Sampai dengan awal Oktober 2021, jumlah Pertashop yang sudah beroperasi telah mencapai 2.848 unit tersebar di seluruh Indonesia," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Nicke menyampaikan pertumbuhan Pertashop memiliki tiga kontribusi mulai dari menurunkan emisi, meningkatkan penggunaan produk lokal, dan memutar ekonomi di desa.
Saat ini, shifting pengguna Premium ke Pertalite diprediksi bisa menurunkan emisi karbon sebesar 5 juta ton.
Pertamina menargetkan bisa menurunkan emisi karbon sebanyak 12 juta ton pada 2022, melalui pertumbuhan penjualan produk Pertamax.
Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada Pertashop dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, membuka kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak.
Pertashop juga bekerja sama dengan perbankan dan bisa menciptakan new crowd sentra-sentra bisnis di desa, sehingga dana akan bergulir di perdesaan.
Pertamina terus berupaya untuk dapat menghadirkan Pertashop di 7.196 kecamatan di seluruh Indonesia.
Dalam mendukung pembangunan ribuan Pertashop tersebut, Pertamina telah bersinergi dengan Kementerian Dalam Negeri; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).