Balikpapan (ANTARA) - Sagu kini tidak hanya populer di Papua. Pengusaha Jenny Widjaja membuat sejumlah makanan berbahan dasar sagu dan segera memasarkannya secara nasional di seluruh Indonesia.
“Termasuk ke Kalimantan, dan pulau-pulau lain Indonesia,” kata Jenny, Kamis.
Saat dihubungi Jenny sedang berada di Sentani, Papua, untuk menghadiri acara peresmian Pusat Kuliner yang diprakarsai Kodam XVII Cendrawasih di sela gelaran PON XX Papua.
Dari sagu itu, Jenny membuat makaroni, mi, dan pasta. Dengan kombinasi bumbu, jadilah makaroni sagu ayam barbeque, mi sagu gurame sambal matah, dan pasta penne lada hitam.
Produk itu mulai dibuat dalam skala industri di Jakarta dengan bahan baku didatangkan khusus dari Papua. Saat ini,tambah Jenny, pihaknya juga sedang memperhitungkan membuat produk tersebut langsung di Papua.
“Saya kasih nama produk ini Jenama Sagolicious, atau sagu yang lezat,” kata Jenny semringah. Produk ini juga akan ada di market place atau dijual secara daring di berbagai platform toko daring yang tersedia sehingga bisa dipesan dari mana saja.
”Saya ingin sagu juga dikenal di luar Papua, seperti Jakarta, Kalimatan, Sulawesi, Sumatera, dan Indonesia lainnya. Sagu punya banyak kelebihan seperti mudah dicerna usus besar dan segera memberi tenaga,” jelas Jenny.
Sedari dulu sagu adalah makanan pokok selain beras, bersama dengan jagung dan ubi dapat menjadi sumber karbohidrat yang mengenyangkan.
Menurut Jenny, sagu juga mampu menangkal radikal bebas sehingga mengurangi risiko penyakit jantung, dan menurunkan tekanan darah. Energi dari sagu juga maksimal sehingga bisa meningkatkan kinerja saat berolahraga.
“Dan sekarang dalam momen PON XX Papua ini, kami sekalian jadikan Jenama Sagolicious sebagai oleh-oleh buat atlet atau kontingen dari seluruh Indonesia,” kata Jenny di stand Jenama Sagolicious di Pusat Kuliner yang baru diresmikan tersebut.
“Ternyata sagu bukan cuma bisa dibuat papeda tapi bisa dibuat yang lain-lain juga,” kata Kepala Satuan Zeni Kodam XVII Cendrawasih Kolonel CZI Arief Novianto yang mampir di stand Jenama Sagolicious.
Kepala Adat Sentani (Ondolofo) Yanto Eluay yang juga mampir di stand Jenny berharap sagu semakin populer dan jadi pilihan kuliner tidak hanya orang Papua atau mereka yang pernah tinggal di Papua.
“Kami ingin saudara-saudara kami dari tempat-tempat di Indonesia juga bisa menikmati makanan khas kami di Papua,” senyum Ondolofo Eluay. ***