Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, menargetkan pengembalian fungsi dari 21 anak sungai dari aliran Sungai Musi sebagai lokasi serapan air untuk mencegah banjir.
Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Jumat, mengatakan pemkot akan bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) untuk melaksanakan program restorasi anak sungai ini.
“Kami sudah mendata ada 21 anak sungai yang perlu direstorasi, yang dapat menjadi solusi penanganan banjir di Palembang,” kata Harnojoyo.
Ia mengatakan saat ini BBWSS merestorasi Sungai Sekanak Lambidaro sejauh 11 Kilometer dengan mengalokasikan dana senilai Rp398 miliar.
Progres dari proyek ini setidaknya sudah mencapai 500 meter.
Baca juga: Progres restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro capai 57 persen
Baca juga: Kota Palembang rampungkan restorasi Sungai Sekanak Lambidaro
Sedangkan untuk anak sungai lainnya, di antaranya Sungai Tawar 29 Ilir sedang dalam proses restorasi.
“Untuk merestorasi 21 sungai itu tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, untuk menata satu sungai saja membutuhkan anggaran hampir Rp400 miliar," kata dia.
Saat ini ia mengakui bahwa sebagian besar anak sungai di Palembang sudah tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan banjir setiap curah hujan tinggi.
Padahal anak sungai ini sejatinya bukan hanya untuk mengatasi banjir, tapi dapat dikembangkan sebagai sarana transportasi untuk pengembangan sektor pariwisata.
Sembari menunggu penyelesaian proyek restorasi sungai ini, Pemkot memanfaatkan pompanisasi Sungai Bendung dengan kapasitas 36.000 liter per detik untuk mengatasi banjir.
“Sejauh ini sudah mampu mengatasi 17 titik genangan," kata Harnojoyo.
Baca juga: Mendagri sarankan Pemkot Palembang belajar pengelolaan sungai ke Bangkok
Baca juga: Kota Palembang targetkan pada 2023 warga tak membuang air besar sembarangan
Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Jumat, mengatakan pemkot akan bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) untuk melaksanakan program restorasi anak sungai ini.
“Kami sudah mendata ada 21 anak sungai yang perlu direstorasi, yang dapat menjadi solusi penanganan banjir di Palembang,” kata Harnojoyo.
Ia mengatakan saat ini BBWSS merestorasi Sungai Sekanak Lambidaro sejauh 11 Kilometer dengan mengalokasikan dana senilai Rp398 miliar.
Progres dari proyek ini setidaknya sudah mencapai 500 meter.
Baca juga: Progres restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro capai 57 persen
Baca juga: Kota Palembang rampungkan restorasi Sungai Sekanak Lambidaro
Sedangkan untuk anak sungai lainnya, di antaranya Sungai Tawar 29 Ilir sedang dalam proses restorasi.
“Untuk merestorasi 21 sungai itu tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, untuk menata satu sungai saja membutuhkan anggaran hampir Rp400 miliar," kata dia.
Saat ini ia mengakui bahwa sebagian besar anak sungai di Palembang sudah tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan banjir setiap curah hujan tinggi.
Padahal anak sungai ini sejatinya bukan hanya untuk mengatasi banjir, tapi dapat dikembangkan sebagai sarana transportasi untuk pengembangan sektor pariwisata.
Sembari menunggu penyelesaian proyek restorasi sungai ini, Pemkot memanfaatkan pompanisasi Sungai Bendung dengan kapasitas 36.000 liter per detik untuk mengatasi banjir.
“Sejauh ini sudah mampu mengatasi 17 titik genangan," kata Harnojoyo.
Baca juga: Mendagri sarankan Pemkot Palembang belajar pengelolaan sungai ke Bangkok
Baca juga: Kota Palembang targetkan pada 2023 warga tak membuang air besar sembarangan