Sumatera Selatan (ANTARA) - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polisi Daerah Sumatera Selatan (Ditreskrimsus Polda Sumsel) menggagalkan penyelundupan 118 hewan endemik dilindungi asal Indonesia Bagian Timur yang diduga akan dikirim Thailand.
"Semua 118 hewan dilindungi ini berasal dari Indonesia Timur diantaranya endemik asal Papua, Maluku dan Papua Barat," kata Kepala Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel Ajun Komisaris Besar Polisi Rahmat Sihotang, di Palembang, Rabu.
Menurutnya, 118 ekor hewan tersebut berupa, kakak tua raja enam ekor, kakak tua jambul oranye tujuh ekor, nuri kepala hitam 10 ekor dan satu dalam kondisi mati, burung mambruk dua ekor.
Lalu, ada burung nuri mazda 22 ekor, nuri hitam 17 ekor, nuri bayan 22 ekor, kadal panama 20 ekor, soa payung 20 ekor, sugar glider tujuh ekor, bajing enam ekor dan satu albino serta garangan dua ekor.
Baca juga: BKSDA Sumsel: 31 satwa dilindungi korban perdagangan ilegal mati, sebagian besar jenis burung
Baca juga: PT Bumi Mekar Hijau pasang kamera trap upaya lestarikan satwa dilindungi
Terbongkarnya dugaan penyelundupan hewan tersebut berawal atas adanya informasi dari masyarakat yang mencurigai mobil bus merek Hi Ace dengan nomor polisi B-7084-TDB yang terparkir di jalan Bypass Soekarno Hatta Palembang.
Lalu atas laporan tersebut pihaknya langsung bergerak mengecek ke tempat kejadian, lalu dibenarkan adanya mobil yang dicurigai tersebut.
Petugas tidak langsung melakukan penggeledahan namun lebih dulu melakukan pemantauan, berharap ada orang yang datang menghampiri mobil itu.
Setelah beberapa waktu melakukan pemantauan mobil terlihat tampak bergoyang. Dari sana petugas langsung menggeledah mobil bernopol Jakarta itu. Lalu petugas menemukan puluhan kandang berisikan hewan-hewan tersebut.
"Tidak ada orang dalam mobil tersebut, kemudian mobil itu bergerak-gerak. Setelah dicek di bagian belakang ternyata banyak satwa di dalam sangkar," ujarnya.
Atas temuan tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan supaya bisa dilakukan tindak lanjutnya. "Sudah aman di bawah pengawasan BKSDA Sumsel," imbuhnya.
Sementara itu, polisi saat ini tengah menyelidiki terkait informasi pemilik dari kendaraan mobil tersebut termasuk diduga pelakunya.
"Informasi yang dihimpun bersama pihak BKSDA satwa-satwa ini hendak diselundupkan melalui Sumatera Utara lalu dikirim ke Thailand, diduga ada tiga pelaku yang saat ini sedang selidiki petugas," tandasnya.
Baca juga: BBKSDA apresiasi dokter lestarikan burung kuau Sumatera
Baca juga: BKSDA-Polda tertibkan kepemilikan satwa dilindungi
"Semua 118 hewan dilindungi ini berasal dari Indonesia Timur diantaranya endemik asal Papua, Maluku dan Papua Barat," kata Kepala Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel Ajun Komisaris Besar Polisi Rahmat Sihotang, di Palembang, Rabu.
Menurutnya, 118 ekor hewan tersebut berupa, kakak tua raja enam ekor, kakak tua jambul oranye tujuh ekor, nuri kepala hitam 10 ekor dan satu dalam kondisi mati, burung mambruk dua ekor.
Lalu, ada burung nuri mazda 22 ekor, nuri hitam 17 ekor, nuri bayan 22 ekor, kadal panama 20 ekor, soa payung 20 ekor, sugar glider tujuh ekor, bajing enam ekor dan satu albino serta garangan dua ekor.
Baca juga: BKSDA Sumsel: 31 satwa dilindungi korban perdagangan ilegal mati, sebagian besar jenis burung
Baca juga: PT Bumi Mekar Hijau pasang kamera trap upaya lestarikan satwa dilindungi
Terbongkarnya dugaan penyelundupan hewan tersebut berawal atas adanya informasi dari masyarakat yang mencurigai mobil bus merek Hi Ace dengan nomor polisi B-7084-TDB yang terparkir di jalan Bypass Soekarno Hatta Palembang.
Lalu atas laporan tersebut pihaknya langsung bergerak mengecek ke tempat kejadian, lalu dibenarkan adanya mobil yang dicurigai tersebut.
Petugas tidak langsung melakukan penggeledahan namun lebih dulu melakukan pemantauan, berharap ada orang yang datang menghampiri mobil itu.
Setelah beberapa waktu melakukan pemantauan mobil terlihat tampak bergoyang. Dari sana petugas langsung menggeledah mobil bernopol Jakarta itu. Lalu petugas menemukan puluhan kandang berisikan hewan-hewan tersebut.
"Tidak ada orang dalam mobil tersebut, kemudian mobil itu bergerak-gerak. Setelah dicek di bagian belakang ternyata banyak satwa di dalam sangkar," ujarnya.
Atas temuan tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan supaya bisa dilakukan tindak lanjutnya. "Sudah aman di bawah pengawasan BKSDA Sumsel," imbuhnya.
Sementara itu, polisi saat ini tengah menyelidiki terkait informasi pemilik dari kendaraan mobil tersebut termasuk diduga pelakunya.
"Informasi yang dihimpun bersama pihak BKSDA satwa-satwa ini hendak diselundupkan melalui Sumatera Utara lalu dikirim ke Thailand, diduga ada tiga pelaku yang saat ini sedang selidiki petugas," tandasnya.
Baca juga: BBKSDA apresiasi dokter lestarikan burung kuau Sumatera
Baca juga: BKSDA-Polda tertibkan kepemilikan satwa dilindungi