Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah sedang menyiapkan peta jalan pembangunan berbasis kemaritiman hingga 2045 untuk mendukung visi Indonesia menjadi poros maritim dunia.
Menurut Luhut, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional harus mempertimbangkan jati diri Indonesia sebagai negara kepulauan sebagai wujud visi agar Indonesia bisa menjadi pusat peradaban maritim dunia.
"Tahun 2025, rencana pembangunan jangka panjang nasional yang pertama akan berakhir dan kita akan memasuki periode perencanaan jangka panjang berikutnya 2025-2045. Ini kesempatan yang baik untuk memasukkan pemikiran jangka panjang pembangunan kemaritiman," katanya dalam acara Puncak Hari Maritim Nasional 2021 yang dipantau secara daring dari Jakarta, Kamis.
Luhut menjelaskan harus ada peta jalan yang jelas agar pembangunan kemaritiman bisa mencapai target yang diharapkan.
"Kita harus membuat peta jalur yang jelas sehingga armada pembangunan kemaritiman dapat sampai ke pelabuhan akhir, menjadikan Indonesia pusat peradaban maritim dunia pada tahun 2045, di mana kita 100 tahun merdeka," katanya.
Untuk menghadapi kompetisi dunia yang semakin ketat, kecepatan ketepatan dan efisiensi adalah fondasi penting agar Indonesia bersaing.
Demikian pula pembangunan kemaritiman harus tetap memperhatikan karakteristik geografis bangsa, struktur masyarakat Indonesia, kondisi sosial dan budaya.
"Untuk itu produktivitas harus ditingkatkan. Produktivitas akan bisa meningkat bila kualitas SDM membaik. Diperkuat dg konektivitas yang semakin merata, pembangunan infrastruktur yang dipercepat, termasuk infrastruktur digital, energi dan pangan untuk mendorong industrialisasi serta dukungan ekosistem hukum dan birokrasi yang kondusif bagi dunia usaha," ujarnya.
Luhut pun mengajak semua pihak untuk tidak lagi memunggungi laut. Sebagai negara yang terletak di silang paling strategis di dunia, Indonesia harus bisa hebat.
"Posisi silang ini membuat Indonesia menjadi satu tempat yang sangat strategis, perlintasan dari semua jalur-jalur ekonomi maupun jalur pertahanan di kawasan. Saya berharap kita semua tidak melupakan lagi atau memunggungi lagi laut kita," pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) terus mengawal penyusunan Haluan Maritim Nasional (HMN) 2045 yang berisi konsep pembangunan kemaritiman dan investasi, dalam rangka persiapan RPJP tahun 2024-2045.
Indonesia memiliki visi Maritim 2045 untuk menjadi pusat peradaban maritim dunia. Ekonomi maritim diharapkan sumbangan ekonomi maritim terhadap PDB dapat meningkat, dari sebesar 6,4 persen pada 2015 menjadi 12,5 persen pada 2045. Guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim, diperlukan tiga langkah transformasi, yaitu transformasi cara pandang/paradigma, transformasi ekonomi, dan transformasi kelembagaan/tata kelola.
Menurut Luhut, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional harus mempertimbangkan jati diri Indonesia sebagai negara kepulauan sebagai wujud visi agar Indonesia bisa menjadi pusat peradaban maritim dunia.
"Tahun 2025, rencana pembangunan jangka panjang nasional yang pertama akan berakhir dan kita akan memasuki periode perencanaan jangka panjang berikutnya 2025-2045. Ini kesempatan yang baik untuk memasukkan pemikiran jangka panjang pembangunan kemaritiman," katanya dalam acara Puncak Hari Maritim Nasional 2021 yang dipantau secara daring dari Jakarta, Kamis.
Luhut menjelaskan harus ada peta jalan yang jelas agar pembangunan kemaritiman bisa mencapai target yang diharapkan.
"Kita harus membuat peta jalur yang jelas sehingga armada pembangunan kemaritiman dapat sampai ke pelabuhan akhir, menjadikan Indonesia pusat peradaban maritim dunia pada tahun 2045, di mana kita 100 tahun merdeka," katanya.
Untuk menghadapi kompetisi dunia yang semakin ketat, kecepatan ketepatan dan efisiensi adalah fondasi penting agar Indonesia bersaing.
Demikian pula pembangunan kemaritiman harus tetap memperhatikan karakteristik geografis bangsa, struktur masyarakat Indonesia, kondisi sosial dan budaya.
"Untuk itu produktivitas harus ditingkatkan. Produktivitas akan bisa meningkat bila kualitas SDM membaik. Diperkuat dg konektivitas yang semakin merata, pembangunan infrastruktur yang dipercepat, termasuk infrastruktur digital, energi dan pangan untuk mendorong industrialisasi serta dukungan ekosistem hukum dan birokrasi yang kondusif bagi dunia usaha," ujarnya.
Luhut pun mengajak semua pihak untuk tidak lagi memunggungi laut. Sebagai negara yang terletak di silang paling strategis di dunia, Indonesia harus bisa hebat.
"Posisi silang ini membuat Indonesia menjadi satu tempat yang sangat strategis, perlintasan dari semua jalur-jalur ekonomi maupun jalur pertahanan di kawasan. Saya berharap kita semua tidak melupakan lagi atau memunggungi lagi laut kita," pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) terus mengawal penyusunan Haluan Maritim Nasional (HMN) 2045 yang berisi konsep pembangunan kemaritiman dan investasi, dalam rangka persiapan RPJP tahun 2024-2045.
Indonesia memiliki visi Maritim 2045 untuk menjadi pusat peradaban maritim dunia. Ekonomi maritim diharapkan sumbangan ekonomi maritim terhadap PDB dapat meningkat, dari sebesar 6,4 persen pada 2015 menjadi 12,5 persen pada 2045. Guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim, diperlukan tiga langkah transformasi, yaitu transformasi cara pandang/paradigma, transformasi ekonomi, dan transformasi kelembagaan/tata kelola.