Baturaja (ANTARA) - Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Alfarizi, menyebutkan 99 persen sekolah di wilayahnya saat ini siap melaksanakan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi.
"99 persen sekolah di Kabupaten OKU mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga SMP siap menggelar proses belajar tatap muka," kata Alfarizi di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu.
Hanya saja, kata dia, untuk melaksanakan belajar tatap muka pihaknya masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat.
Pihaknya tidak mau gegabah mengambil risiko melaksanakan PTM tanpa petunjuk dari pemerintah pusat mengingat pandemi masih terjadi di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten OKU.
"Sejauh ini OKU siap menggelar proses belajar tatap muka, namun karena pemerintah pusat melarangnya maka kami memilih mematuhi aturan tersebut untuk mencegah agar tidak terjadi klaster baru di lingkungan sekolah," katanya.
Menurut Alfarizi, setiap sekolah di OKU saat ini sudah menyiapkan berbagai persiapan PTM mulai dari menyediakan tempat cuci tangan, membatasi jam belajar yang cuma dua jam sehari serta membatasi jumlah siswa di setiap kelas hanya 50 persen.
Selain itu lanjut dia, setiap sekolah juga telah membentuk tim satgas COVID-19 yang bertugas mengontrol siswa agar mematuhi protokol kesehatan (prokes) selama proses belajar.
Kemudian sebanyak 99 persen tenaga pendidik di lingkungan Disdik OKU baik yang berstatus ASN maupun non-ASN juga sudah divaksin.
"Mudah-mudahan setelah proses vaksinasi anak usia 12-17 tahun di OKU yang saat ini sedang berlangsung, proses PTM dapat segera dilaksanakan," ujarnya.
"99 persen sekolah di Kabupaten OKU mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga SMP siap menggelar proses belajar tatap muka," kata Alfarizi di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu.
Hanya saja, kata dia, untuk melaksanakan belajar tatap muka pihaknya masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat.
Pihaknya tidak mau gegabah mengambil risiko melaksanakan PTM tanpa petunjuk dari pemerintah pusat mengingat pandemi masih terjadi di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten OKU.
"Sejauh ini OKU siap menggelar proses belajar tatap muka, namun karena pemerintah pusat melarangnya maka kami memilih mematuhi aturan tersebut untuk mencegah agar tidak terjadi klaster baru di lingkungan sekolah," katanya.
Menurut Alfarizi, setiap sekolah di OKU saat ini sudah menyiapkan berbagai persiapan PTM mulai dari menyediakan tempat cuci tangan, membatasi jam belajar yang cuma dua jam sehari serta membatasi jumlah siswa di setiap kelas hanya 50 persen.
Selain itu lanjut dia, setiap sekolah juga telah membentuk tim satgas COVID-19 yang bertugas mengontrol siswa agar mematuhi protokol kesehatan (prokes) selama proses belajar.
Kemudian sebanyak 99 persen tenaga pendidik di lingkungan Disdik OKU baik yang berstatus ASN maupun non-ASN juga sudah divaksin.
"Mudah-mudahan setelah proses vaksinasi anak usia 12-17 tahun di OKU yang saat ini sedang berlangsung, proses PTM dapat segera dilaksanakan," ujarnya.