Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan pada awal puncak musim kemarau Agustus 2021 ini gencar melakukan pembasahan lahan gambut untuk mencegah terjadinya bencana kabut asap.

"Akhir-akhir ini puluhan hektare lahan gambut mulai terbakar, jika tidak dilakukan pembasahan bisa semakin luas terbakar dan berpotensi menimbulkan bencana kabut asap," kata Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Ansori di Palembang, Senin.

Dia menjelaskan, untuk melakukan pembasahan, pihaknya menurunkan petugas didukung satgas gabungan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan ( karhutla).

Petugas BPBD Sumsel bersama satgas karhutla melakukan patroli darat dan udara untuk memantau daerah yang dipetakan rawan kebakaran hutan dan lahan.

Dalam patroli itu, kata Ansori, daerah yang terpantau kering atau terdeteksi sebagai titik panas dilakukan pembasahan dengan memanfaatkan sumber air terdekat, sedangkan yang terbakar dilakukan pemadaman.

Melalui upaya tersebut, menurut dia, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir bisa dikendalikan tidak menjadi kebakaran besar.

Berdasarkan data, hingga kini sekitar 90 hektare lahan gambut di sejumlah daerah rawan kebakaran hutan dan lahan yang terbakar.

Lahan gambut yang terbakar itu sebagian besar berada di Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Pali dan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Untuk mencegah terjadinya karhutla yang lebih luas, selain menurunkan petugas intensif melakukan pembasahan, pihaknya mengharapkan partisipasi masyarakat menjaga lahan gambut, kawasan perkebunan dan hutan di sekitar desanya.

"Melalui upaya tersebut diharapkan wilayah Sumsel yang memiliki kawasan hutan, lahan gambut dan perkebunan yang cukup luas bisa terhindar dari kebakaran besar dan bencana kabut asap dampak musim kemarau tahun ini," ujar Ansori.

Pewarta : Yudi Abdullah
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024