Jakarta (ANTARA) - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk kepada Pekerja Migran Indonesia telah mencapai Rp12,77 miliar.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyatakan selama ini pihaknya memberikan pembiayaan terintegrasi melalui KUR untuk pekerja migaran Indonesia dengan plafon hingga Rp500 juta.
“Kami berkomitmen memberdayakan purna pekerja migran Indonesia perempuan untuk bangkit terutama di tengah situasi pandemi COVID-19,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Adi Sulistyowati menuturkan para pekerja migran rentan terdampak oleh adanya pandemi mulai dari pemotongan upah, pemutusan hubungan kerja, sampai pengetatan mobilitas akibat pandemi.
Berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), sepanjang 2020 jumlah penempatan PMI sebanyak 113.173 orang.
Baca juga: Sebanyak 750 Agen46 Bank BNI dapat kucuran dana KUR
Dilihat dari segi jenis kelamin, penempatan jumlah PMI periode 2020 sebagian besar merupakan perempuan yang terdiri dari 90.500 perempuan dan 22.673 lainnya adalah laki-laki.
Adi Sulistyowati mengatakan setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan dari BNI maka purna PMI yang baru merintis usaha dapat mengajukan pinjaman KUR Super Mikro, Mikro, dan KUR Kecil tanpa jaminan.
Sementara bagi para purna PMI yang telah memiliki usaha dan berjalan selama enam bulan dapat memperoleh modal usaha dari BNI dengan plafon sampai Rp500 juta.
Ia merinci plafon pinjaman Super Mikro sampai Rp10 juta, Mikro di atas Rp10-50 juta, sedangkan KUR Kecil dengan plafon antara Rp50-500 juta.
Ia menjelaskan persyaratan pengajuan KUR BNI bagi purna pekerja migran Indonesia yaitu melampirkan bukti pelatihan atau pendampingan serta izin usaha dari kelurahan dan identitas diri.
Baca juga: BNI: Agen46 terus berikan pelayanan perbankan kepada masyarakat
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menambahkan, pekerja migran atau purna pekerja migran Indonesia bukan hanya penyumbang devisa bagi Indonesia melainkan juga pencipta lapangan kerja bagi bangsa.
Oleh sebab itu, ia mendorong purna pekerja migran Indonesia untuk bangkit dan semangat dalam membaca peluang bisnis di kala pandemi terutama memperoleh tambahan modal usaha melalui BNI.
“Saya harap teman-teman pekerja migran Indonesia tetap bangkit di saat-saat sulit. Kita bangun usaha agar kita menjadi pengusaha yang bermanfaat. Together with BNI, we can do it,” ujarnya.
Baca juga: Sumsel gelar Kejuaraan BNI Executive Badminton Tournament 2021
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyatakan selama ini pihaknya memberikan pembiayaan terintegrasi melalui KUR untuk pekerja migaran Indonesia dengan plafon hingga Rp500 juta.
“Kami berkomitmen memberdayakan purna pekerja migran Indonesia perempuan untuk bangkit terutama di tengah situasi pandemi COVID-19,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Adi Sulistyowati menuturkan para pekerja migran rentan terdampak oleh adanya pandemi mulai dari pemotongan upah, pemutusan hubungan kerja, sampai pengetatan mobilitas akibat pandemi.
Berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), sepanjang 2020 jumlah penempatan PMI sebanyak 113.173 orang.
Baca juga: Sebanyak 750 Agen46 Bank BNI dapat kucuran dana KUR
Dilihat dari segi jenis kelamin, penempatan jumlah PMI periode 2020 sebagian besar merupakan perempuan yang terdiri dari 90.500 perempuan dan 22.673 lainnya adalah laki-laki.
Adi Sulistyowati mengatakan setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan dari BNI maka purna PMI yang baru merintis usaha dapat mengajukan pinjaman KUR Super Mikro, Mikro, dan KUR Kecil tanpa jaminan.
Sementara bagi para purna PMI yang telah memiliki usaha dan berjalan selama enam bulan dapat memperoleh modal usaha dari BNI dengan plafon sampai Rp500 juta.
Ia merinci plafon pinjaman Super Mikro sampai Rp10 juta, Mikro di atas Rp10-50 juta, sedangkan KUR Kecil dengan plafon antara Rp50-500 juta.
Ia menjelaskan persyaratan pengajuan KUR BNI bagi purna pekerja migran Indonesia yaitu melampirkan bukti pelatihan atau pendampingan serta izin usaha dari kelurahan dan identitas diri.
Baca juga: BNI: Agen46 terus berikan pelayanan perbankan kepada masyarakat
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menambahkan, pekerja migran atau purna pekerja migran Indonesia bukan hanya penyumbang devisa bagi Indonesia melainkan juga pencipta lapangan kerja bagi bangsa.
Oleh sebab itu, ia mendorong purna pekerja migran Indonesia untuk bangkit dan semangat dalam membaca peluang bisnis di kala pandemi terutama memperoleh tambahan modal usaha melalui BNI.
“Saya harap teman-teman pekerja migran Indonesia tetap bangkit di saat-saat sulit. Kita bangun usaha agar kita menjadi pengusaha yang bermanfaat. Together with BNI, we can do it,” ujarnya.
Baca juga: Sumsel gelar Kejuaraan BNI Executive Badminton Tournament 2021