Jakarta (ANTARA) - PT Pelni (Persero) memecahkan rekor muatan terbanyak dalam perjalanannya pada voyage keenam tol laut dengan mengangkut sebanyak 56 kontainer beras dari Merauke menuju wilayah Papua dan Papua Barat, menggunakan KM Logistik Nusantara 2.
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni Yahya Kuncoro di Jakarta, Selasa, menyampaikan bahwa trayek T-19 diluncurkan pada awal 2021 oleh Kementerian Perhubungan untuk menjawab persoalan pendistribusian beras untuk wilayah Papua dan Papua Barat.
“Pemerintah menugaskan Pelni untuk memastikan arus penyaluran logistik di wilayah Papua dan Papua Barat lebih efisien sehingga harga kebutuhan pokok dapat stabil, termasuk diantaranya beras. Sebelum adanya T-19 ini, beras biasanya dikirim dari Surabaya atau Manado menuju Papua, harapannya dengan adanya T-19 mampu mendorong perekonomian petani di Merauke,” tuturnya.
Yahya mengatakan Merauke yang merupakan salah satu wilayah yang menyumbangkan beras di wilayah Papua juga diharapkan mampu menekan disparitas harga beras di wilayah Papua dan Papua Barat.
Ia menyebutkan KM Logistik Nusantara 2 telah mengangkut sebanyak 174 kontainer beras dari Merauke sepanjang tahun 2021. Pada voyage perdana yaitu pada 3 Januari 2021, KM Lognus 2 mengangkut sebanyak 24 kontainer beras.
“Sejak T-19 dibuka, muatan menuju wilayah Papua dan Papua Barat terus menunjukkan peningkatan dan puncaknya pada voyage keenam ini,” jelas Yahya.
Sedangkan untuk muatan baliknya, sepanjang tahun 2021 KM Lognus 2 ini telah mengangkut sebanyak 58 kontainer, dengan mayoritas berisi batu ciping, abu batu dan pasir, yaitu komoditas unggulan dari Depapre.
“Kami terus mengajak Pemda untuk memaksimalkan komoditas unggulan daerah untuk meningkatkan muatan tol laut, sehingga penyaluran dan distribusi logistik akan lebih efisien bagi masyarakat hingga ke penjuru Nusantara,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pelni juga mengajak para pelaku usaha untuk terus memanfaatkan kapal tol laut untuk memperluas pangsa pasar.
“Kehadiran KM Lognus 2 semoga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku usaha. Kapal ini dapat memuat 105 kontainer setiap kali jalan, kapasitas yang cukup besar untuk memuat segala macam kebutuhan pokok yang dibutuhkan di kota-kota yang dilewatinya,” katanya.
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni Yahya Kuncoro di Jakarta, Selasa, menyampaikan bahwa trayek T-19 diluncurkan pada awal 2021 oleh Kementerian Perhubungan untuk menjawab persoalan pendistribusian beras untuk wilayah Papua dan Papua Barat.
“Pemerintah menugaskan Pelni untuk memastikan arus penyaluran logistik di wilayah Papua dan Papua Barat lebih efisien sehingga harga kebutuhan pokok dapat stabil, termasuk diantaranya beras. Sebelum adanya T-19 ini, beras biasanya dikirim dari Surabaya atau Manado menuju Papua, harapannya dengan adanya T-19 mampu mendorong perekonomian petani di Merauke,” tuturnya.
Yahya mengatakan Merauke yang merupakan salah satu wilayah yang menyumbangkan beras di wilayah Papua juga diharapkan mampu menekan disparitas harga beras di wilayah Papua dan Papua Barat.
Ia menyebutkan KM Logistik Nusantara 2 telah mengangkut sebanyak 174 kontainer beras dari Merauke sepanjang tahun 2021. Pada voyage perdana yaitu pada 3 Januari 2021, KM Lognus 2 mengangkut sebanyak 24 kontainer beras.
“Sejak T-19 dibuka, muatan menuju wilayah Papua dan Papua Barat terus menunjukkan peningkatan dan puncaknya pada voyage keenam ini,” jelas Yahya.
Sedangkan untuk muatan baliknya, sepanjang tahun 2021 KM Lognus 2 ini telah mengangkut sebanyak 58 kontainer, dengan mayoritas berisi batu ciping, abu batu dan pasir, yaitu komoditas unggulan dari Depapre.
“Kami terus mengajak Pemda untuk memaksimalkan komoditas unggulan daerah untuk meningkatkan muatan tol laut, sehingga penyaluran dan distribusi logistik akan lebih efisien bagi masyarakat hingga ke penjuru Nusantara,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pelni juga mengajak para pelaku usaha untuk terus memanfaatkan kapal tol laut untuk memperluas pangsa pasar.
“Kehadiran KM Lognus 2 semoga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku usaha. Kapal ini dapat memuat 105 kontainer setiap kali jalan, kapasitas yang cukup besar untuk memuat segala macam kebutuhan pokok yang dibutuhkan di kota-kota yang dilewatinya,” katanya.