Jakarta (ANTARA) - Google Maps, salah satu aplikasi navigasi yang paling populer, memaparkan 5 pemutakhiran terbarunya untuk memberikan kenyamanan yang lebih maksimal kepada penggunanya.
Pemutakhiran itu dijabarkan langsung oleh Director and Product Manager Google Maps Oren Naim dalam pemaparan virtualnya untuk acara Google I/O, mulai dari update rute hingga “area busyness” menjadi beberapa hal yang dijelaskan dalam acara itu.
“Keamanan adalah prioritas utama kami sebagai perancang navigasi. Jadi kami menggunakan machine learning untuk menghindari terjadinya ‘hard breaking moment’ yang merupakan insiden mendadak sehingga perjalanan menjadi terhambat. Dengan adanya itu kami bisa menyediakan beberapa alternatif rute yang terus diperbaharui secara global,” kata Naim saat menjelaskan pembaruan yang rutin dilakukannya lewat new routing updates.
Menurut Naim, dengan pembaharuan New Routing Updates setidaknya ada 100 juta potensi “hard breaking moment” di seluruh dunia yang dapat terhindar oleh pengguna layanan Google Maps. Layanan ini dapat mulai dinikmati secara global pada bulan depan baik di perangkat Android maupun di iOS.
Pemutakhiran kedua adalah dari sistem “Live View Enhancements”, layanan ini akan mulai tersedia bulan depan secara global dan dapat dinikmati baik oleh pengguna Android maupun iOS sebagai bagian dari peningkatan layanan menggunakan Augmented Reality (AR).
Layanan ini sudah diujicobakan sejak tiga minggu yang lalu, pengguna dapat menggunakan Google Maps untuk melihat secara langsung bentuk jalan, restauran, atau tempat yang kita akan kunjungi sesuai dengan penampilan asli tempat itu di dunia nyata.
Sebagai contoh ketika anda sedang berjalan- jalan di lingkungan baru sambil menggunakan Gmaps, anda dapat memastikan kondisi lokasi yang akan anda kunjungi tidak hanya dari bentuk fisik tapi sampai kondisi kesibukan hingga keramaian yang ada di lokasi yang akan anda tuju.
Pengembangan lainnya dari “Live View Enhancement” adalah fitur Indoor Live View, saat ini belum tersedia di banyak wilayah namun layanan ini memungkinkan membantu pengguna melihat kondisi suatu fasilitas atau gedung besar yang terbilang tricky seperti di Bandara atau pun Stasiun Kereta.
Layanan ini baru akan tersedia di wilayah Asia khusus di Tokyo, Jepang pada bulan depan.
Pemutakhiran yang ketiga dalam Google Maps yaitu fitur “Detailed Street Maps”.
Fitur itu memungkinkan pengguna Gmaps melakukan riset kecil sebelum berkunjung ke suatu destinasi. Nantinya pengguna dapat melihat informasi lebih rinci seperti fasilitas pejalan kaki, fasilitas penyebrangan, hingga kondisi lalu lintas secara langsung dengan fitur “Detailed Street Maps”.
Meski demikian fitur ini baru terbatas akan dirilis di 50 kota saja hingga 2021 termasuk di Berlin, Seattle, Singapura, dan Santo Paulo.
Keempat, hal yang diperbaharui di Gmaps adalah “Highlighting Access” yaitu fitur yang membantu pengguna mendapatkan rekomendasi pencarian yang sesuai dengan tempat dan waktu saat aplikasi diakses.
Sebagai contoh, jika pada pagi hari anda membuka Google Maps rekomendasi yang akan muncul adalah lokasi coffee shop dan bukan restoran untuk makan malam karena di pagi hari anda tentu ingin memulai hari dengan segelas kopi.
Contoh lainnya anda mengakses Gmaps pada saat akhir pekan, rekomendasi dari aplikasi akan menunjukkan tempat atraksi atau hiburan di sekitar anda untuk menghabiskan akhir pekan.
Terakhir hal baru yang dikembangkan oleh Gmaps adalah “Area Busyness”, fitur ini memungkinkan penggunanya untuk mengetahui seberapa sibuk atau ramainya sebuah lokasi yang akan ditujunya.
Fitur ini cocok untuk digunakan di saat- saat pandemi seperti ini untuk mengantisipasi bertemu dengan kerumunan. Aplikasi ini juga bisa membantu para pelancong untuk melihat kondisi jalan di sekitar destinasi yang dituju.
Sama dengan pemutakhiran fitur- fitur sebelumnya, fitur ini pun akan dirilis secara global dan bisa digunakan oleh pengguna Android atau pun iOS dalam waktu beberapa bulan mendatang.