London/Yerusalem (ANTARA) - Sejumlah maskapai internasional seperti British Airways, Virgin Atlantic, Lufthansa, dan Iberia membatalkan penerbangan ke Tel Aviv, Israel, yang telah mengaktifkan bandara cadangan di ujung selatan negara itu untuk mencegah serangan roket dari Gaza.
Militan Palestina telah berulang kali menembaki daerah Tel Aviv selama serangan yang meletus pada Senin (10/5), meningkatkan kekhawatiran keamanan atas Bandara Ben Gurion, bandara utama Israel, dan mendorong otoritas setempat untuk mengubah rute beberapa penerbangan ke Bandara Ramon, sekitar 200 kilometer ke selatan.
"Keselamatan dan keamanan kolega dan pelanggan kami selalu menjadi prioritas utama kami, dan kami terus memantau situasi dengan cermat," kata pihak British Airways setelah membatalkan penerbangannya dari dan ke Ben Gurion pada Kamis.
Militan Hamas di Gaza mengatakan mereka telah meluncurkan roket di Bandara Ramon pada Kamis, tetapi Otoritas Bandara Israel mengatakan bahwa tidak ada roket yang mengenai Ramon dan bandara itu beroperasi seperti biasa.
Bandara yang dibuka pada 2019 itu mampu menampung sekitar 2 juta penumpang dalam setahun. Bandara tersebut terhubung dengan rute bus ke utara, meskipun tidak ada layanan kereta api.
Papan kedatangan di bandara menunjukkan beberapa penerbangan El Al Israel Airlines Ltd. dari luar negeri yang semula dijadwalkan mendarat di Ben Gurion.
Baca juga: Akademisi: Serangan tentara Israel langgar hukum internasional
Baca juga: Turki meminta negara Muslim mengambil sikap jelas atas konflik di Gaza
Seorang pejabat Israel mengatakan kedua bandara itu beroperasi secara sinkron. Ben Gurion menangani kargo, swasta, dan beberapa penerbangan lainnya, sementara Ramon "terbuka untuk pendaratan penerbangan komersial internasional" dan menjalankan penerbangan domestik berjadwal.
Media sosial memuat rekaman, konon direkam oleh seorang penumpang dalam penerbangan El Al dari Brussels yang merupakan pesawat pertama yang dialihkan ke Ramon, menunjukkan pemandangan melalui jendela roket yang ditembakkan dan dicegat di atas Tel Aviv. Reuters tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut secara independen.
Virgin Atlantic yang berbasis di Inggris membatalkan penerbangannya ke Tel Aviv untuk Rabu (11/5) dan Kamis.
Maskapai penerbangan Spanyol Iberia juga membatalkan penerbangannya ke Tel Aviv dari Madrid pada Kamis dan kembali pada Jumat (14/5), sementara Lufthansa Jerman juga membatalkan penerbangannya.
Baca juga: Serangan udara meningkat, Israel kerahkan pasukan di sepanjang Gaza
Baca juga: 35 warga Palestina tewas di Gaza, 3 di Israel, saat serangan meningkat
"Karena situasi saat ini di Israel, Lufthansa menangguhkan penerbangannya ke Tel Aviv hingga Jumat, 14 Mei," kata maskapai itu.
Wizz Air mengatakan telah menunda penerbangan Kamis dari Abu Dhabi ke Tel Aviv hingga Jumat.
Maskapai Emirat Flydubai mengatakan pihaknya terus mengoperasikan penerbangan harian dari Dubai ke Tel Aviv. Maskapai ini dijadwalkan untuk mengoperasikan tiga penerbangan pada Kamis, sementara penerbangan keempat pada malam hari dibatalkan.
United Airlines, Delta Air Lines, dan American Airlines pada Rabu semua membatalkan penerbangan antara Amerika Serikat dan Tel Aviv.
Virgin Atlantic mengatakan awal pekan ini bahwa pemesanan tiket ke Israel telah melonjak 250 persen dibandingkan minggu sebelumnya, setelah pengumuman oleh Inggris bahwa Israel berada dalam "daftar hijau" untuk pembukaan kembali perjalanan liburan ke luar negeri selama pandemi COVID-19.
Namun ledakan kekerasan, dengan pertempuran di Yerusalem dan Jalur Gaza yang menyebabkan meningkatnya kematian warga sipil, telah membuat maskapai penerbangan internasional mewaspadai wilayah tersebut.
Maskapai nasional Israel El Al mengatakan siap mengoperasikan pesawat tambahan untuk menutupi kekurangan maskapai asing.
Maskapai penerbangan Inggris easyJet mengatakan belum membatalkan penerbangannya ke Tel Aviv. Penerbangan berikutnya ke sana adalah dari Berlin dan tidak dijadwalkan hingga 16 Mei, dengan layanan dari London Luton ke Tel Aviv dijadwalkan pada 18 Mei.
Sumber: Reuters
Militan Palestina telah berulang kali menembaki daerah Tel Aviv selama serangan yang meletus pada Senin (10/5), meningkatkan kekhawatiran keamanan atas Bandara Ben Gurion, bandara utama Israel, dan mendorong otoritas setempat untuk mengubah rute beberapa penerbangan ke Bandara Ramon, sekitar 200 kilometer ke selatan.
"Keselamatan dan keamanan kolega dan pelanggan kami selalu menjadi prioritas utama kami, dan kami terus memantau situasi dengan cermat," kata pihak British Airways setelah membatalkan penerbangannya dari dan ke Ben Gurion pada Kamis.
Militan Hamas di Gaza mengatakan mereka telah meluncurkan roket di Bandara Ramon pada Kamis, tetapi Otoritas Bandara Israel mengatakan bahwa tidak ada roket yang mengenai Ramon dan bandara itu beroperasi seperti biasa.
Bandara yang dibuka pada 2019 itu mampu menampung sekitar 2 juta penumpang dalam setahun. Bandara tersebut terhubung dengan rute bus ke utara, meskipun tidak ada layanan kereta api.
Papan kedatangan di bandara menunjukkan beberapa penerbangan El Al Israel Airlines Ltd. dari luar negeri yang semula dijadwalkan mendarat di Ben Gurion.
Baca juga: Akademisi: Serangan tentara Israel langgar hukum internasional
Baca juga: Turki meminta negara Muslim mengambil sikap jelas atas konflik di Gaza
Seorang pejabat Israel mengatakan kedua bandara itu beroperasi secara sinkron. Ben Gurion menangani kargo, swasta, dan beberapa penerbangan lainnya, sementara Ramon "terbuka untuk pendaratan penerbangan komersial internasional" dan menjalankan penerbangan domestik berjadwal.
Media sosial memuat rekaman, konon direkam oleh seorang penumpang dalam penerbangan El Al dari Brussels yang merupakan pesawat pertama yang dialihkan ke Ramon, menunjukkan pemandangan melalui jendela roket yang ditembakkan dan dicegat di atas Tel Aviv. Reuters tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut secara independen.
Virgin Atlantic yang berbasis di Inggris membatalkan penerbangannya ke Tel Aviv untuk Rabu (11/5) dan Kamis.
Maskapai penerbangan Spanyol Iberia juga membatalkan penerbangannya ke Tel Aviv dari Madrid pada Kamis dan kembali pada Jumat (14/5), sementara Lufthansa Jerman juga membatalkan penerbangannya.
Baca juga: Serangan udara meningkat, Israel kerahkan pasukan di sepanjang Gaza
Baca juga: 35 warga Palestina tewas di Gaza, 3 di Israel, saat serangan meningkat
"Karena situasi saat ini di Israel, Lufthansa menangguhkan penerbangannya ke Tel Aviv hingga Jumat, 14 Mei," kata maskapai itu.
Wizz Air mengatakan telah menunda penerbangan Kamis dari Abu Dhabi ke Tel Aviv hingga Jumat.
Maskapai Emirat Flydubai mengatakan pihaknya terus mengoperasikan penerbangan harian dari Dubai ke Tel Aviv. Maskapai ini dijadwalkan untuk mengoperasikan tiga penerbangan pada Kamis, sementara penerbangan keempat pada malam hari dibatalkan.
United Airlines, Delta Air Lines, dan American Airlines pada Rabu semua membatalkan penerbangan antara Amerika Serikat dan Tel Aviv.
Virgin Atlantic mengatakan awal pekan ini bahwa pemesanan tiket ke Israel telah melonjak 250 persen dibandingkan minggu sebelumnya, setelah pengumuman oleh Inggris bahwa Israel berada dalam "daftar hijau" untuk pembukaan kembali perjalanan liburan ke luar negeri selama pandemi COVID-19.
Namun ledakan kekerasan, dengan pertempuran di Yerusalem dan Jalur Gaza yang menyebabkan meningkatnya kematian warga sipil, telah membuat maskapai penerbangan internasional mewaspadai wilayah tersebut.
Maskapai nasional Israel El Al mengatakan siap mengoperasikan pesawat tambahan untuk menutupi kekurangan maskapai asing.
Maskapai penerbangan Inggris easyJet mengatakan belum membatalkan penerbangannya ke Tel Aviv. Penerbangan berikutnya ke sana adalah dari Berlin dan tidak dijadwalkan hingga 16 Mei, dengan layanan dari London Luton ke Tel Aviv dijadwalkan pada 18 Mei.
Sumber: Reuters