Baturaja (ANTARA) - Bencana banjir bandang mengancam keselamatan warga di Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan karena berada di dataran rendah dan dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) sehingga rawan terjadi bencana alam saat musim hujan.
"Seperti pada Senin (15/03) petang, banjir bandang nyaris terjadi di wilayah kecamatan tersebut," kata Kordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Ogan Komering Ulu (OKU), Gunalfi di Baturaja, Selasa.
Beruntung, kata dia, banjir yang disebabkan luapan Sungai Ogan serta intensitas curah hujan tinggi yang terjadi kemarin petang sekitar pukul 15.00 WIB tersebut hanya merendam beberapa rumah penduduk di wilayah itu.
"Ya, ada tujuh rumah warga di Desa Gunung Tiga dan Kelumpang, Kecamatan Ulu Ogan terendam banjir dengan ketinggian air 30-40 centimeter," katanya.
Banjir juga merendam jalan poros dengan ketinggian air di bawah lutut orang dewasa hingga nyaris mengganggu akses perlintasan masyarakat di wilayah itu.
Berdasarkan data BPBD OKU, banjir bandang pernah datang secara tiba-tiba menerjang puluhan rumah penduduk di Kecamatan Ulu Ogan yang terjadi pada 2019 silam.
Meskipun tidak ada korban jiwa, namun banjir bandang akibat luapan Sungai Kepayang tersebut merusak beberapa infrastruktur seperti sarana air bersih, tempat ibadah dan barang elektronik milik penduduk di wilayah itu hanyut terbawa arus banjir.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi bencana serupa, Gunalfi mengimbau masyarakat khususnya yang bermukim di sekitar DAS agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir bandang yang dapat terjadi kapan saja supaya tidak menimbulkan korban jiwa.
Pihaknya juga sudah mengeluarkan surat peringatan dini dan melakukan kordinasi dengan pihak terkait sebagai upaya penanggulangan bencana alam.
"BPBD OKU juga terus memantau perkembangan satelit BMKG dan membentuk posko darurat bencana termasuk personel serta peralatan juga sudah disiapkan," ujarnya.
"Seperti pada Senin (15/03) petang, banjir bandang nyaris terjadi di wilayah kecamatan tersebut," kata Kordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Ogan Komering Ulu (OKU), Gunalfi di Baturaja, Selasa.
Beruntung, kata dia, banjir yang disebabkan luapan Sungai Ogan serta intensitas curah hujan tinggi yang terjadi kemarin petang sekitar pukul 15.00 WIB tersebut hanya merendam beberapa rumah penduduk di wilayah itu.
"Ya, ada tujuh rumah warga di Desa Gunung Tiga dan Kelumpang, Kecamatan Ulu Ogan terendam banjir dengan ketinggian air 30-40 centimeter," katanya.
Banjir juga merendam jalan poros dengan ketinggian air di bawah lutut orang dewasa hingga nyaris mengganggu akses perlintasan masyarakat di wilayah itu.
Berdasarkan data BPBD OKU, banjir bandang pernah datang secara tiba-tiba menerjang puluhan rumah penduduk di Kecamatan Ulu Ogan yang terjadi pada 2019 silam.
Meskipun tidak ada korban jiwa, namun banjir bandang akibat luapan Sungai Kepayang tersebut merusak beberapa infrastruktur seperti sarana air bersih, tempat ibadah dan barang elektronik milik penduduk di wilayah itu hanyut terbawa arus banjir.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi bencana serupa, Gunalfi mengimbau masyarakat khususnya yang bermukim di sekitar DAS agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir bandang yang dapat terjadi kapan saja supaya tidak menimbulkan korban jiwa.
Pihaknya juga sudah mengeluarkan surat peringatan dini dan melakukan kordinasi dengan pihak terkait sebagai upaya penanggulangan bencana alam.
"BPBD OKU juga terus memantau perkembangan satelit BMKG dan membentuk posko darurat bencana termasuk personel serta peralatan juga sudah disiapkan," ujarnya.