Dhaka (ANTARA) - Sedikitnya 20 orang tewas dan 17 orang lainnya berada dalam kondisi kritis, diduga karena ledakan AC di sebuah masjid di dekat ibu kota Bangladesh ketika mereka sedang shalat berjamaah pada Jumat (4/9) malam, kata pejabat.
Bocah tujuh tahun, muazin serta imam masjid turut menjadi korban tewas dalam insiden di Kota Narayanganj, sementara para korban lainnya dirawat di Sheikh Hasina National Institute of Burn and Plastic Surgery di Ibu Kota Dhaka.
Melalui Kantor Berita Anadolu, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, Ershad Hossain, mengonfirmasi jumlah korban tewas. Ia menambahkan bahwa mereka yang cedera mengalami luka bakar parah.
Tiga komite telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut, termasuk komite dari dinas pemadam kebakaran, lanjut Hossain.
Menurut wakil asisten direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, Anayet Hossain, para korban yang kondisinya kritis mengalami luka bakar di bagian tenggorokan.
Dokter rumah sakit menyebutkan para korban mengalami luka bakar 30-70 persen di sekujur tubuhnya.
Presiden Abdul Hamis, Perdana Menteri Sheikh Hasina serta Menteri Agama menyampaikan kesedihan mendalam atas peristiwa tersebut. Mereka juga memerintahkan bantuan bagi para korban dan meminta penyelidikan insiden tersebut.
Menteri ESDM Nasrul Hamid langsung menginstruksikan seluruh perusahaan pemasok listrik agar memeriksa koneksi aliran listrik dan kondisi AC di masjid, kelenteng, dan lembaga agama lainnya di area jangkauan mereka.
Investigasi telah dimulai, ia menambahkan, dan mengatakan penyebab utama ledakan belum dapat dipastikan namun ledakan tersebut berasal dari AC.
Surat kabar Dhaka Tribune melansir bahwa ada pipa melintasi di bawah masjid, dan bahwa terjadi kebocoran gas, yang kemudian menumpuk di dalam ruangan karena jendela masjid ditutup.
Ledakan kemungkinan dipicu oleh percikan api ketika seseorang menyalakan atau mematikan AC atau pun kipas, ia menambahkan, dengan mengutip pejabat setempat yang menyebutkan bahwa masjid baru-baru ini mengadu soal kebocoran gas.
Sumber: Anadolu
Bocah tujuh tahun, muazin serta imam masjid turut menjadi korban tewas dalam insiden di Kota Narayanganj, sementara para korban lainnya dirawat di Sheikh Hasina National Institute of Burn and Plastic Surgery di Ibu Kota Dhaka.
Melalui Kantor Berita Anadolu, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, Ershad Hossain, mengonfirmasi jumlah korban tewas. Ia menambahkan bahwa mereka yang cedera mengalami luka bakar parah.
Tiga komite telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut, termasuk komite dari dinas pemadam kebakaran, lanjut Hossain.
Menurut wakil asisten direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, Anayet Hossain, para korban yang kondisinya kritis mengalami luka bakar di bagian tenggorokan.
Dokter rumah sakit menyebutkan para korban mengalami luka bakar 30-70 persen di sekujur tubuhnya.
Presiden Abdul Hamis, Perdana Menteri Sheikh Hasina serta Menteri Agama menyampaikan kesedihan mendalam atas peristiwa tersebut. Mereka juga memerintahkan bantuan bagi para korban dan meminta penyelidikan insiden tersebut.
Menteri ESDM Nasrul Hamid langsung menginstruksikan seluruh perusahaan pemasok listrik agar memeriksa koneksi aliran listrik dan kondisi AC di masjid, kelenteng, dan lembaga agama lainnya di area jangkauan mereka.
Investigasi telah dimulai, ia menambahkan, dan mengatakan penyebab utama ledakan belum dapat dipastikan namun ledakan tersebut berasal dari AC.
Surat kabar Dhaka Tribune melansir bahwa ada pipa melintasi di bawah masjid, dan bahwa terjadi kebocoran gas, yang kemudian menumpuk di dalam ruangan karena jendela masjid ditutup.
Ledakan kemungkinan dipicu oleh percikan api ketika seseorang menyalakan atau mematikan AC atau pun kipas, ia menambahkan, dengan mengutip pejabat setempat yang menyebutkan bahwa masjid baru-baru ini mengadu soal kebocoran gas.
Sumber: Anadolu