Jakarta (ANTARA) - Anda yang berencana membeli minuman di kedai Kisaku pada masa adaptasi kebiasaan baru saat ini bisa sembari membawa tumbler sendiri.
Cara ini merupakan bagian dari upaya penyelamatan lingkungan dari sampah plastik. Penelitian Ocean Conservancy dan The McKinsey Center for Business & Environment menemukan setengah dari sampah plastik yang ada di laut berasal dari China, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Selain itu, 80 persen sampah plastik berasal dari daratan, dan bukannya dari proses penangkapan ikan yang dilakukan oleh kapal-kapal nelayan.
Baca juga: Kedai kopi di Takengon tawarkan minum kopi gratis selama sepekan
"Kami berharap, sekecil apapun tindakan yang kami lakukan bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan. Untuk itu kami mengijinkan pelanggan membawa tumbler, selama boleh kami bantu untuk mensterilkan sebelum pemakaian," kata Co-founder dan Managing Partner Kisaku, Catherine Halim, dalam siaran persnya, Rabu.
Nantinya, tim Kisaku melakukan pencucian ulang menggunakan sabun dan air yang mengalir pada tumbler yang dibawa konsumen serta mensterilkan tumbler dengan bantuan pemanasan dan penguapan dari mesin kopi.
Menurut mereka, cara ini tidak hanya membantu mengurangi sampah, namun juga memastikan tumbler aman diisi ulang dan digunakan oleh sang pemilik.
Baca juga: Lima pemuda diciduk sedang makan siang di sebuah kedai
Bagi konsumen yang membawa tumbler, akan ada diskon tambahan sebesar 10 persen dari tiap pembelian minuman.
Kemudian, dalam masa adaptasi kebiasaan baru, Kisaku menerapkan pembatasan sosial dengan mengurangi 50 persen kapasitas tempat duduk, mewajibkan seluruh pelanggan untuk memakai masker, menyediakan hand sanitizer, serta membersihkan ruangan menggunakan desinfektan secara teratur.
Baca juga: Malaysia gandeng Kedai Aceh distribusikan barang
Selain itu seluruh barista dan pegawai Kisaku juga diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan tiap 30 menit, dan mengukur suhu tubuh dua kali per hari.
"Melalui penerapan protokol baru ini, kami berharap agar Kisaku tetap bisa menyajikan minuman kopi berkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruh pelanggan, sembari membantu mencegah perluasan penyebaran COVID-19," kata Catherine.
Bagi pelanggan yang ingin menikmati kopi tanpa harus keluar rumah, Kisaku menyediakan alternatif pembelian secara daring, baik melalui GoFood (Kisaku Laksana dan Kisaku Pasaraya) ataupun Tokopedia.
Cara ini merupakan bagian dari upaya penyelamatan lingkungan dari sampah plastik. Penelitian Ocean Conservancy dan The McKinsey Center for Business & Environment menemukan setengah dari sampah plastik yang ada di laut berasal dari China, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Selain itu, 80 persen sampah plastik berasal dari daratan, dan bukannya dari proses penangkapan ikan yang dilakukan oleh kapal-kapal nelayan.
Baca juga: Kedai kopi di Takengon tawarkan minum kopi gratis selama sepekan
"Kami berharap, sekecil apapun tindakan yang kami lakukan bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan. Untuk itu kami mengijinkan pelanggan membawa tumbler, selama boleh kami bantu untuk mensterilkan sebelum pemakaian," kata Co-founder dan Managing Partner Kisaku, Catherine Halim, dalam siaran persnya, Rabu.
Nantinya, tim Kisaku melakukan pencucian ulang menggunakan sabun dan air yang mengalir pada tumbler yang dibawa konsumen serta mensterilkan tumbler dengan bantuan pemanasan dan penguapan dari mesin kopi.
Menurut mereka, cara ini tidak hanya membantu mengurangi sampah, namun juga memastikan tumbler aman diisi ulang dan digunakan oleh sang pemilik.
Baca juga: Lima pemuda diciduk sedang makan siang di sebuah kedai
Bagi konsumen yang membawa tumbler, akan ada diskon tambahan sebesar 10 persen dari tiap pembelian minuman.
Kemudian, dalam masa adaptasi kebiasaan baru, Kisaku menerapkan pembatasan sosial dengan mengurangi 50 persen kapasitas tempat duduk, mewajibkan seluruh pelanggan untuk memakai masker, menyediakan hand sanitizer, serta membersihkan ruangan menggunakan desinfektan secara teratur.
Baca juga: Malaysia gandeng Kedai Aceh distribusikan barang
Selain itu seluruh barista dan pegawai Kisaku juga diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan tiap 30 menit, dan mengukur suhu tubuh dua kali per hari.
"Melalui penerapan protokol baru ini, kami berharap agar Kisaku tetap bisa menyajikan minuman kopi berkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruh pelanggan, sembari membantu mencegah perluasan penyebaran COVID-19," kata Catherine.
Bagi pelanggan yang ingin menikmati kopi tanpa harus keluar rumah, Kisaku menyediakan alternatif pembelian secara daring, baik melalui GoFood (Kisaku Laksana dan Kisaku Pasaraya) ataupun Tokopedia.