Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite International Eduversal Mathematic Competition (I-EMC) Surya Saputra menyarankan siswa agar dalam belajar matematika jangan hanya dengan menghafal materi, namun harus latihan soal sebanyak mungkin.
"Satu hal yang saya ingat waktu kecil dulu, cara manjur matematika bukan cara membaca materi, tetapi langsung mengerjakan soal. Meninjau ulang, bukan membaca ulang, seperti biologi. Cara belajar efektif latihan soal sebanyak mungkin," ujar Surya dalam telekonferensi di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan secara umum untuk belajar matematika tidak ada perbedaan antara saat belajar dari rumah maupun belajar di sekolah.
"Pertama harus ada niat dari siswanya. Sangat sulit bagi siswa yang tidak suka atau tidak memiliki kemauan. Kalau sulit, bisa dibimbing orang tua," ujar dia.
Anggota Komite I-EMC Ade Kiki Ruswandi mengatakan tidak hanya siswa yang memiliki masalah terkait efektivitas belajar dari rumah. Ade menyarankan agar siswa mengondisikan tempat belajar sesuai dengan kondisi belajar di sekolah.
"Jadi memang ada tempat belajar. Kalau bisa pakai baju seragam. Jadi ada aura belajarnya meski di rumah," ujar Ade.
Agar mudah dalam memahami matematika, Ade menyarankan siswa untuk dapat belajar melalui media sosial, seperti Youtube. Saat ini banyak pembuat konten di Youtube yang membuat video soal matematika standar olimpiade.
Ia menjelaskan bahwa I-EMC menyelenggarakan kompetisi matematika tingkat internasional pertama yang dilakukan secara daring.
Pada tahun ini, penyelenggaraan kompetisi tersebut untuk jenjang internasional dan diikuti peserta dari banyak negara. Kompetisi itu akan diadakan secara daring pada 11 Juli 2020. Kompetisi itu diklaim sebagai kompetisi daring pertama yang diadakan di Indonesia.
Menurut Ade Kiki, peserta dapat bersaing dalam dua level yang berbeda, yakni level junior untuk pelajar yang berusia di bawah 14 tahun, dan level senior untuk yang berusia rentang 14 sampai 17 tahun.
Kompetisi itu, katanya, untuk seluruh siswa dari seluruh dunia, yang ingin menguji kemampuan matematikanya di tingkat Internasional. Lebih dari 50 negara diundang untuk mengikuti kompetisi bergengsi tersebut.
Pendaftaran kompetisi itu bisa dilakukan melalui situs www.i-emc.com. Pendataran dilakukan pada 8 hingga 30 Juni 2020, tryout pada 4 Juli 2020, dan kompetisi yang dilakukan secara daring pada 11 Juli 2020, sedangkan pengumuman pemenang pada 18 Juli 2020.
"Satu hal yang saya ingat waktu kecil dulu, cara manjur matematika bukan cara membaca materi, tetapi langsung mengerjakan soal. Meninjau ulang, bukan membaca ulang, seperti biologi. Cara belajar efektif latihan soal sebanyak mungkin," ujar Surya dalam telekonferensi di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan secara umum untuk belajar matematika tidak ada perbedaan antara saat belajar dari rumah maupun belajar di sekolah.
"Pertama harus ada niat dari siswanya. Sangat sulit bagi siswa yang tidak suka atau tidak memiliki kemauan. Kalau sulit, bisa dibimbing orang tua," ujar dia.
Anggota Komite I-EMC Ade Kiki Ruswandi mengatakan tidak hanya siswa yang memiliki masalah terkait efektivitas belajar dari rumah. Ade menyarankan agar siswa mengondisikan tempat belajar sesuai dengan kondisi belajar di sekolah.
"Jadi memang ada tempat belajar. Kalau bisa pakai baju seragam. Jadi ada aura belajarnya meski di rumah," ujar Ade.
Agar mudah dalam memahami matematika, Ade menyarankan siswa untuk dapat belajar melalui media sosial, seperti Youtube. Saat ini banyak pembuat konten di Youtube yang membuat video soal matematika standar olimpiade.
Ia menjelaskan bahwa I-EMC menyelenggarakan kompetisi matematika tingkat internasional pertama yang dilakukan secara daring.
Pada tahun ini, penyelenggaraan kompetisi tersebut untuk jenjang internasional dan diikuti peserta dari banyak negara. Kompetisi itu akan diadakan secara daring pada 11 Juli 2020. Kompetisi itu diklaim sebagai kompetisi daring pertama yang diadakan di Indonesia.
Menurut Ade Kiki, peserta dapat bersaing dalam dua level yang berbeda, yakni level junior untuk pelajar yang berusia di bawah 14 tahun, dan level senior untuk yang berusia rentang 14 sampai 17 tahun.
Kompetisi itu, katanya, untuk seluruh siswa dari seluruh dunia, yang ingin menguji kemampuan matematikanya di tingkat Internasional. Lebih dari 50 negara diundang untuk mengikuti kompetisi bergengsi tersebut.
Pendaftaran kompetisi itu bisa dilakukan melalui situs www.i-emc.com. Pendataran dilakukan pada 8 hingga 30 Juni 2020, tryout pada 4 Juli 2020, dan kompetisi yang dilakukan secara daring pada 11 Juli 2020, sedangkan pengumuman pemenang pada 18 Juli 2020.