Jakarta (ANTARA) - Twitter memberi label "manipulated media" untuk menyatakan bahwa video yang diunggah dalam akun pribadi Presiden Amerika Donald Trump merupakan hasil manipulasi.
Akun @realDonaldTrump mengunggah video yang memuat tulisan salah eja "Terrified todler runs from racist baby".
Dikutip dari laman Reuters, video yang diunggah dalam akun pribadi Presiden Trump berisi penggalan seorang bayi yang berlari di depan temannya.
Video tersebut juga memuat tulisan "racist baby probably a Trump voter" (bayi rasis itu mungkin pemilih Trump).
Video tersebut sempat viral di media sosial pada 2019 lalu, dipublikasikan di situs CNN dengan judul "These two toddlers are showing us what real-life besties look like", (dua bayi ini menunjukkan bagaimana persahabatan di dunia nyata).
Video lengkap tersebut memuat dua bayi, satu berkulit hitam dan satu putih, berlari untuk bertemu kemudian mereka berpelukan.
Twitter menyatakan sebuah unggahan diberi label agar pengguna melihat bahwa konten tersebut merupakan hasil manipulasi.
"Kami mungkin memberi label pada cuitan yang mengandung media sintetis dan manipulasi untuk membantu orang memahami keaslian dan memberi konteks tambahan," kata Twitter tentang kebijakan mereka.
Beberapa waktu lalu, Twitter juga melabeli cuitan Presiden Trump tentang aksi protes di Minneapolis sebagai "glorifikasi kekerasan".
Akun @realDonaldTrump mengunggah video yang memuat tulisan salah eja "Terrified todler runs from racist baby".
Dikutip dari laman Reuters, video yang diunggah dalam akun pribadi Presiden Trump berisi penggalan seorang bayi yang berlari di depan temannya.
Video tersebut juga memuat tulisan "racist baby probably a Trump voter" (bayi rasis itu mungkin pemilih Trump).
Video tersebut sempat viral di media sosial pada 2019 lalu, dipublikasikan di situs CNN dengan judul "These two toddlers are showing us what real-life besties look like", (dua bayi ini menunjukkan bagaimana persahabatan di dunia nyata).
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) June 19, 2020
Video lengkap tersebut memuat dua bayi, satu berkulit hitam dan satu putih, berlari untuk bertemu kemudian mereka berpelukan.
Twitter menyatakan sebuah unggahan diberi label agar pengguna melihat bahwa konten tersebut merupakan hasil manipulasi.
"Kami mungkin memberi label pada cuitan yang mengandung media sintetis dan manipulasi untuk membantu orang memahami keaslian dan memberi konteks tambahan," kata Twitter tentang kebijakan mereka.
Beberapa waktu lalu, Twitter juga melabeli cuitan Presiden Trump tentang aksi protes di Minneapolis sebagai "glorifikasi kekerasan".