Palembang (ANTARA) - Tim Pakar Epidemiologi Gugus Tugas COVID-19 menyebut tingginya kasus positif di Sumatera Selatan selama hampir tiga bulan terakhir bukan sebuah kondisi buruk dan tidak perlu ditakuti karena tingkat reproduksi efektif justru mendekati angka 1.
"Tingginya kasus positif menandakan aspek pelacakan kasus (tracing) masih on the track dan didukung penanganan (treatment) yang baik pula," kata anggota tim pakar Epidemiologi Gugus Tugas COVID-19 Sumsel, Dr. Iche Andriyani Liberty, Selasa.
Menurut dia reproduksi efektif atau RT COVID-19 di Sumsel saat ini berada pada angka 1,09, RT bisa turun di bawah 1 jika pola protokol pencegahan semakin masif diimplementasikan masyarakat mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan memperkuat imunitas tubuh.
Jika melihat tingkat kesembuhan yang terus menunjukkan tren peningkatan satu bulan terakhir, maka penanganan kasus positif COVID-19 di Sumsel juga akan mendorong kasus aktif turun secara masif.
Baca juga: Update 16 Juni: Warga Sumsel positif COVID-19 kembali bertambah 50 kasus, total 1.498 kasus
"Analisis kami selama 15 Mei - 30 Mei penambahan kasus sembuh di Sumsel ada 130 orang, lalu 1 Juni - 15 Juni penambahan sembuh 436 orang, jadi lebih dari dua kali lipat dan ini sangat positif," tambahnya.
Selain itu tingkat kesembuhan di Sumsel saat ini rata-rata di atas 40 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang masih terakumulasi di bawah 40 persen.
Sebaliknya rata-rata kasus meninggal di Sumsel saat ini pada kisaran tiga hingga empat persen, lebih rendah dari rata-rata nasional yakni lima persen.
Sementara Warga Sumsel terkonfirmasi positif COVID-19 pada hari ini Selasa (16/6) kembali bertambah 50 orang, yakni dari Kota Palembang (49 orang) dan Kabupaten Muara Enim (satu orang), sehingga total kasus positif menjadi 1.498 kasus.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Sumsel tertinggi di Sumatera
"Kasus sembuh juga bertambah menjadi 670 orang dan kasus meninggal tidak bertambah atau tetap 57 kasus," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri.
Total kasus yang dinyatakan selesai per 16 Juni mencapai 727 kasus, tambah dia, sehingga kasus aktif dalam penanganan di Sumsel berjumlah 771 kasus, lebih tinggi dari kasus aktif pada 15 Juni yang tercatat 740 kasus.
Ke 771 kasus aktif tersebut menyebar di Kota Palembang (592 kasus), Kabupaten Banyuasin (51 kasus), OKI (38 kasus), Musi Banyuasin (24 kasus), Lubuklinggau (16 kasus), Ogan Ilir (15 kasus).
PALI (10 kasus), Muara Enim (10 kasus), OKU Timur (lima kasus), Musi Rawas (tiga kasus), serta OKU, Lahat, OKU Selatan dan Prabumulih masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
"Tingginya kasus positif menandakan aspek pelacakan kasus (tracing) masih on the track dan didukung penanganan (treatment) yang baik pula," kata anggota tim pakar Epidemiologi Gugus Tugas COVID-19 Sumsel, Dr. Iche Andriyani Liberty, Selasa.
Menurut dia reproduksi efektif atau RT COVID-19 di Sumsel saat ini berada pada angka 1,09, RT bisa turun di bawah 1 jika pola protokol pencegahan semakin masif diimplementasikan masyarakat mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan memperkuat imunitas tubuh.
Jika melihat tingkat kesembuhan yang terus menunjukkan tren peningkatan satu bulan terakhir, maka penanganan kasus positif COVID-19 di Sumsel juga akan mendorong kasus aktif turun secara masif.
Baca juga: Update 16 Juni: Warga Sumsel positif COVID-19 kembali bertambah 50 kasus, total 1.498 kasus
"Analisis kami selama 15 Mei - 30 Mei penambahan kasus sembuh di Sumsel ada 130 orang, lalu 1 Juni - 15 Juni penambahan sembuh 436 orang, jadi lebih dari dua kali lipat dan ini sangat positif," tambahnya.
Selain itu tingkat kesembuhan di Sumsel saat ini rata-rata di atas 40 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang masih terakumulasi di bawah 40 persen.
Sebaliknya rata-rata kasus meninggal di Sumsel saat ini pada kisaran tiga hingga empat persen, lebih rendah dari rata-rata nasional yakni lima persen.
Sementara Warga Sumsel terkonfirmasi positif COVID-19 pada hari ini Selasa (16/6) kembali bertambah 50 orang, yakni dari Kota Palembang (49 orang) dan Kabupaten Muara Enim (satu orang), sehingga total kasus positif menjadi 1.498 kasus.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Sumsel tertinggi di Sumatera
"Kasus sembuh juga bertambah menjadi 670 orang dan kasus meninggal tidak bertambah atau tetap 57 kasus," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri.
Total kasus yang dinyatakan selesai per 16 Juni mencapai 727 kasus, tambah dia, sehingga kasus aktif dalam penanganan di Sumsel berjumlah 771 kasus, lebih tinggi dari kasus aktif pada 15 Juni yang tercatat 740 kasus.
Ke 771 kasus aktif tersebut menyebar di Kota Palembang (592 kasus), Kabupaten Banyuasin (51 kasus), OKI (38 kasus), Musi Banyuasin (24 kasus), Lubuklinggau (16 kasus), Ogan Ilir (15 kasus).
PALI (10 kasus), Muara Enim (10 kasus), OKU Timur (lima kasus), Musi Rawas (tiga kasus), serta OKU, Lahat, OKU Selatan dan Prabumulih masing-masing satu kasus, khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.