Palembang (ANTARA) - Angka reproduksi efektif penularan COVID-19 atau RT di Kota Palembang masih berada pada angka 1,2 dan diupayakan turun meski kasus positif terus bertambah setiap hari.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel sekaligus pakar epidemiologi Universitas Sriwijaya Profesor Yuwono di Palembang, Selasa, mengatakan upaya menurunkan RT tersebut realistis bagi Kota Palembang karena berdasarkan evaluasi PSBB tahap pertama menunjukkan tingkat kontak antarorang sudah berkurang.
"Tingkat kontak sebelum PSBB satu orang bisa berkontak dengan 14 orang, setelah PSBB angkanya semakin turun, ini bagus karena makin minim kontak maka makin kecil potensi penularanya," ujarnya.
Dia menjelaskan RT 1,2 saat ini belum terlalu aman untuk warga bebas beraktivitas, namun dengan minimnya kontak dan didorong disiplin protokol kesehatan dari masyarakat maka RT dapat ditekan hingga angka 0,6 sampai 0,5.
Warga Palembang yang positif COVID-19 hingga Selasa mencapai 706 kasus, 253 di antaranya ditutup karena sudah sembuh 225 orang dan meninggal dunia 28 orang, sehingga kasus aktif terhitung 453 orang.
Baca juga: Update 9 Juni: Warga Sumsel positif COVID-19 bertambah 30 orang, 487 kasus ditutup
Kasus positif di Kota Palembang terbilang tinggi karena pelacakan kontak begitu masif dilakukan, namun penambahan kasus tidak perlu dikhawatirkan sebab penanganan terhadap kasus yang bergejala dan tidak bergejala kini semakin baik.
"Selain itu, kapasitas pemeriksaan swab sudah bertambah dan ikut mendorong terus bertambahnya kasus sembuh sampai saat ini," katanya.
Namun, kewaspadaan masyarakat tetap harus ditingkatkan terutama penggunaan masker dan menjaga jarak agar mata rantai penularan COVID-19 dapat terhenti.
Yuwono juga mengumumkan kasus positif COVID-19 di Sumsel pada Selasa bertambah 30 orang, masing-masing berasal dari Kota Palembang (17 kasus), Banyuasin (7), Ogan Ilir (5), PALI (2), dan luar wilayah (3).
Baca juga: Warga Palembang positif terinfeksi COVID-19 mendekati 700 kasus
Baca juga: BNI gelar pemeriksaan 2.000 orang tes swab secara gratis di Palembang
"Total kasus positif Sumsel sampai saat ini jumlahnya 1.188 kasus, namun kasus aktif tercatat 701 orang, karena ada 43 kasus meninggal dan 444 kasus sembuh dihitung sebagai close cases," katanya.
Total 1.188 kasus tersebut menyebar di Kota Palembang (706 kasus), Banyuasin (zona merah) 88 kasus, Kota Lubuklinggau (zona merah) 80 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 61 kasus, Kabupaten Ogan Ilir (zona kuning) 60 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ulu (zona merah) 38 kasus, dan Kota Prabumulih (zona merah) 33 kasus.
Selain itu, 10 wilayah zona kuning, yakni Kabupaten Musi Banyuasin (23), Musi Rawas Utara (22), Musi Rawas (20), Muara Enim (17), Lahat (delapan), Ogan Komering Ulu Timur (sembilan), PALI (delapan), Ogan Komering Ulu Selatan (dua), serta Pagaralam dan Empat Lawang (satu), khusus dari luar Sumsel, namun dirawat di Sumsel sebanyak 12 kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel sekaligus pakar epidemiologi Universitas Sriwijaya Profesor Yuwono di Palembang, Selasa, mengatakan upaya menurunkan RT tersebut realistis bagi Kota Palembang karena berdasarkan evaluasi PSBB tahap pertama menunjukkan tingkat kontak antarorang sudah berkurang.
"Tingkat kontak sebelum PSBB satu orang bisa berkontak dengan 14 orang, setelah PSBB angkanya semakin turun, ini bagus karena makin minim kontak maka makin kecil potensi penularanya," ujarnya.
Dia menjelaskan RT 1,2 saat ini belum terlalu aman untuk warga bebas beraktivitas, namun dengan minimnya kontak dan didorong disiplin protokol kesehatan dari masyarakat maka RT dapat ditekan hingga angka 0,6 sampai 0,5.
Warga Palembang yang positif COVID-19 hingga Selasa mencapai 706 kasus, 253 di antaranya ditutup karena sudah sembuh 225 orang dan meninggal dunia 28 orang, sehingga kasus aktif terhitung 453 orang.
Baca juga: Update 9 Juni: Warga Sumsel positif COVID-19 bertambah 30 orang, 487 kasus ditutup
Kasus positif di Kota Palembang terbilang tinggi karena pelacakan kontak begitu masif dilakukan, namun penambahan kasus tidak perlu dikhawatirkan sebab penanganan terhadap kasus yang bergejala dan tidak bergejala kini semakin baik.
"Selain itu, kapasitas pemeriksaan swab sudah bertambah dan ikut mendorong terus bertambahnya kasus sembuh sampai saat ini," katanya.
Namun, kewaspadaan masyarakat tetap harus ditingkatkan terutama penggunaan masker dan menjaga jarak agar mata rantai penularan COVID-19 dapat terhenti.
Yuwono juga mengumumkan kasus positif COVID-19 di Sumsel pada Selasa bertambah 30 orang, masing-masing berasal dari Kota Palembang (17 kasus), Banyuasin (7), Ogan Ilir (5), PALI (2), dan luar wilayah (3).
Baca juga: Warga Palembang positif terinfeksi COVID-19 mendekati 700 kasus
Baca juga: BNI gelar pemeriksaan 2.000 orang tes swab secara gratis di Palembang
"Total kasus positif Sumsel sampai saat ini jumlahnya 1.188 kasus, namun kasus aktif tercatat 701 orang, karena ada 43 kasus meninggal dan 444 kasus sembuh dihitung sebagai close cases," katanya.
Total 1.188 kasus tersebut menyebar di Kota Palembang (706 kasus), Banyuasin (zona merah) 88 kasus, Kota Lubuklinggau (zona merah) 80 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 61 kasus, Kabupaten Ogan Ilir (zona kuning) 60 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ulu (zona merah) 38 kasus, dan Kota Prabumulih (zona merah) 33 kasus.
Selain itu, 10 wilayah zona kuning, yakni Kabupaten Musi Banyuasin (23), Musi Rawas Utara (22), Musi Rawas (20), Muara Enim (17), Lahat (delapan), Ogan Komering Ulu Timur (sembilan), PALI (delapan), Ogan Komering Ulu Selatan (dua), serta Pagaralam dan Empat Lawang (satu), khusus dari luar Sumsel, namun dirawat di Sumsel sebanyak 12 kasus.