Palembang (ANTARA) - Krisis ekonomi di tengah pandemi COVID-9 membuahkan kreativitas bagi wirausaha muda Muhamad Yunus untuk menjalankan usaha makanan khas Palembang 'Malbi' dalam kemasan.

"Ide makanan dikemas datang, karena efek di rumah saja, " Ungkap wirausaha, traveler, dan pekerja kreatif ini di Palembang, Rabu.

Ia berinisiatif menciptakan peluang baru lewat makanan dalam kemasan sudah dipikirkan cukup tahan lama, sebab makan lezat seperti malbi cukup banyak peminatnya di Palembang..

Malbi  yang dikemas dengan merek Malbiqu ini dibuat berdasarkan resep ibundanya yang juga memiliki usaha kuliner martabak india Anna Acahe di kawasan Plaju Kota Palembang.

"Di rumah ada produk bagus kenapa tidak kita coba pasarkan, " Ujar pemuda yang biasa dipanggil Obay ini.

Malbi adalah olahan daging sapi yang sering  dibuat pada kesempatan khusus seperti lebaran dan hajatan ini biasanya disandingkan dengan nasi minyak atau ketupat.

Olahan malbi umumnya dibuat dengan daging bersama santan kelapa, gula merah, dan rempah-rempah. Rasanya cenderung manis tapi gurih dan lezat. Malbi juga sering disebut perpaduan rendang semur karena rempah yang banyak namun cenderung rasa manis.
  Pekerja sedang memproses masakan malbi (ANTARA /Feny Selly/i016/20)
Proses pembuatan malbi sendiri memakan waktu berjam jam, dan proses pembuatan Malbiqu sendiri bisa mencapai empat jam.

"Resep ibu saya berbeda dengan resep umum, bila resep umum menggunakan kelapa bakar maka resep Malbiqu menggunakan santan kental untuk menghindari rasa tengik kelapa, " Ujar pemilik usaha teh aba ini.

Selain itu juga untuk menjaga kualitas dia amat berhati-hati memilih suplier daging sapi. Selain rempah dan daging sapi juga menentukan kualitas produknya.

Untuk menjaga daya tahan produk, Obay mengemas produknya dengan cara divacum.

Ia menganjurkan pelanggannya untuk menyimpan produk ini di lemari pendingin karena daya tahan produk juga bergantung pada suhu penyimpanan. Estimasi penyimpanan bisa mencapai satu pekan atau lebih bila dalam keadaan beku.

Daya tahan makanan ini sudah dia lakukan riset trial dan eror untuk memastikan ketahanan produk. Saat ini dia tidak hanya melayani pembelian di Kota Palembang tetapi juga di luar kota dan provinsi.

"Kebanyakan pelanggan luar kota yang rindu makanan ini tapi tidak bisa pulang," kata dia.

Jadi produk ini menjadi obat tersendiri bagi mereka yang ingin berlebaran atau rindu bersantap dengan menu malbi. Untuk produk ini dia tengah memproses paten merek. Meskipun masih skala minim namun ia optimistis produk ini akan berkembang.

Bagi yang berminat untuk menikmati kuliner ini bisa kontak WA 081366196609 atau instagram malbiQu/Alamat Jl. Panjaitan Plaju, Palembang. Harga dalam kemasan 250 gram Rp75.000 dan kemasan Rp500 gram Rp145.000.
 

Pewarta : Feny Selly
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024