Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) mencatat sekitar 310 ribu kendaraan telah melintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) baik yang sudah beroperasi penuh maupun yang fungsional hingga hari H Lebaran.
Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya, J. Aries Dewantoro mengatakan bahwa meski terjadi peningkatan volume kendaraan di JTTS beberapa hari sebelum lebaran, namun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada momen lebaran tahun 2019 lalu, akumulasi volume kendaraan yang melintas di JTTS selama seminggu menjelang hari H justru menurun.
“Tahun lalu dalam kondisi normal total kendaraan yang melintas di JTTS mulai seminggu hingga hari H Lebaran adalah 535.138 kendaraan. Jumlah tersebut masih dalam kondisi tol Termanggi-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) fungsional dan tol Pekdum Seksi 1 belum difungsionalkan,” ujar Aries dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut ia juga menerangkan penurunan tersebut merupakan salah satu dampak pandemi COVID-19 serta kebijakan pemerintah agar masyarakat tidak mudik menjelang Lebaran.
Peningkatan volume kendaraan paling signifikan di JTTS terjadi pada Senin (18/5). Ada sebanyak 45.980 kendaraan yang melintas di JTTS, meningkat 10.431 kendaraan dibandingkan dengan hari sebelumnya yakni hanya 35.549 kendaraan.
Peningkatan tersebut menjadi yang paling signifikan dalam seminggu menjelang Lebaran, dimana peningkatan volume kendaraan di JTTS per harinya rata-rata hanya sekitar 1.000 hingga 2.000 kendaraan.
Sementara itu, mendekati hari-H lebaran justru terjadi penurunan volume kendaraan yang cukup signifikan di JTTS. Tepatnya pada Sabtu (23/5), kendaraan yang melintas di JTTS hanya 24.454 kendaraan, berkurang 12.608 kendaraan dibandingkan hari sebelumnya yaitu 37.062 kendaraan.
Angka ini merupakan akumulasi arus kendaraan yang masuk dan keluar JTTS melalui Gerbang Tol (GT) Bakauheni Selatan di ruas tol Bakauheni – Terbanggi besar (Bakter), GT Kayu Agung di ruas tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka), GT Palembang dan GT Indralaya di ruas tol Palembang – Indralaya (Palindra), GT Binjai dan GT Helvetia di ruas tol Medan – Binjai (Mebi), dan GT Pekanbaru di ruas tol Pekanbaru – Dumai (Permai) Seksi 1.
Meski operasional jalan tol masih dapat berjalan dengan baik, Hutama Karya pada prinsipnya tetap mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah khususnya dalam memperketat protokol COVID-19 di ruas tolnya.
“Dari pantauan kami, hingga hari Sabtu (23/5) lalu, tercatat total ada 561 dari 10.434 kendaraan yang tidak lolos aturan saat diperiksa di check point dan pos penyekatan di GT Bakauheni Selatan tol Bakter dan GT Kayu Agung tol Terpeka,” kata Aries.
Dia menyatakan bahwa sesuai dengan sanksi yang harus diberikan, kendaraan yang tidak lolos aturan tersebut diputarbalikkan ke daerah asalnya.
Hutama Karya mengimbau kepada seluruh pengendara untuk tetap mematuhi peraturan yang berlaku, membatasi diri untuk keluar rumah apabila tidak ada keperluan yang mendesak, menggunakan masker apabila keluar rumah, serta untuk sementara tidak melakukan kegiatan mudik ke kampung halaman demi mencegah penyebaran COVID-19.
Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya, J. Aries Dewantoro mengatakan bahwa meski terjadi peningkatan volume kendaraan di JTTS beberapa hari sebelum lebaran, namun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada momen lebaran tahun 2019 lalu, akumulasi volume kendaraan yang melintas di JTTS selama seminggu menjelang hari H justru menurun.
“Tahun lalu dalam kondisi normal total kendaraan yang melintas di JTTS mulai seminggu hingga hari H Lebaran adalah 535.138 kendaraan. Jumlah tersebut masih dalam kondisi tol Termanggi-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) fungsional dan tol Pekdum Seksi 1 belum difungsionalkan,” ujar Aries dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut ia juga menerangkan penurunan tersebut merupakan salah satu dampak pandemi COVID-19 serta kebijakan pemerintah agar masyarakat tidak mudik menjelang Lebaran.
Peningkatan volume kendaraan paling signifikan di JTTS terjadi pada Senin (18/5). Ada sebanyak 45.980 kendaraan yang melintas di JTTS, meningkat 10.431 kendaraan dibandingkan dengan hari sebelumnya yakni hanya 35.549 kendaraan.
Peningkatan tersebut menjadi yang paling signifikan dalam seminggu menjelang Lebaran, dimana peningkatan volume kendaraan di JTTS per harinya rata-rata hanya sekitar 1.000 hingga 2.000 kendaraan.
Sementara itu, mendekati hari-H lebaran justru terjadi penurunan volume kendaraan yang cukup signifikan di JTTS. Tepatnya pada Sabtu (23/5), kendaraan yang melintas di JTTS hanya 24.454 kendaraan, berkurang 12.608 kendaraan dibandingkan hari sebelumnya yaitu 37.062 kendaraan.
Angka ini merupakan akumulasi arus kendaraan yang masuk dan keluar JTTS melalui Gerbang Tol (GT) Bakauheni Selatan di ruas tol Bakauheni – Terbanggi besar (Bakter), GT Kayu Agung di ruas tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka), GT Palembang dan GT Indralaya di ruas tol Palembang – Indralaya (Palindra), GT Binjai dan GT Helvetia di ruas tol Medan – Binjai (Mebi), dan GT Pekanbaru di ruas tol Pekanbaru – Dumai (Permai) Seksi 1.
Meski operasional jalan tol masih dapat berjalan dengan baik, Hutama Karya pada prinsipnya tetap mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah khususnya dalam memperketat protokol COVID-19 di ruas tolnya.
“Dari pantauan kami, hingga hari Sabtu (23/5) lalu, tercatat total ada 561 dari 10.434 kendaraan yang tidak lolos aturan saat diperiksa di check point dan pos penyekatan di GT Bakauheni Selatan tol Bakter dan GT Kayu Agung tol Terpeka,” kata Aries.
Dia menyatakan bahwa sesuai dengan sanksi yang harus diberikan, kendaraan yang tidak lolos aturan tersebut diputarbalikkan ke daerah asalnya.
Hutama Karya mengimbau kepada seluruh pengendara untuk tetap mematuhi peraturan yang berlaku, membatasi diri untuk keluar rumah apabila tidak ada keperluan yang mendesak, menggunakan masker apabila keluar rumah, serta untuk sementara tidak melakukan kegiatan mudik ke kampung halaman demi mencegah penyebaran COVID-19.