Baturaja (ANTARA) - Empat kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, dengan jarak tempuh lebih kurang lima hingga enam jam dari Kota palembang ini dilanda banjir bandang akibat itensitas hujan tinggi menyebabkan meluapnya aliran Sungai Saka dan Sungai Selabung di wilayah itu yang terjadi pada Jumat (8/5) dini hari.
"Banjir di Kecamatan Buana Pemaca dan Simpang ini merupakan banjir kiriman dari dua kecamatan lainnya di OKU Selatan yang lebih dulu dilanda musibah tersebut," kata Kepala Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Dony Agusta di Muaradua, Sabtu.
Dia menjelaskan, semula banjir menghantam Kecamatan Buay Sandang Aji dan Kecamatan Muaradua dengan ketinggian air mencapai dua meter atau setinggi dada orang dewasa.
Namun, kata dia, setelah debit air surut di dua kecamatan tersebut kini giliran Kecamatan Buana Pemaca dan Simpang yang diterjang banjir bandang.
Baca juga: Tim SAR BPBD evakuasi ratusan warga korban banjir bandang OKU Selatan ke dataran tinggi
Baca juga: Pemkab OKU Selatan dirikan posko dan dapur umum bantu korban banjir bandang
Menurut dia, hingga Sabtu siang pihaknya belum bisa menjangkau wilayah Kecamatan Buana Pemaca dan Kecamatan Simpang karena kondisi jalan belum bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat akibat banjir.
"Terdapat tiga titik lokasi yang hingga pukul 12.00 WIB tadi belum bisa dilalui yaitu Desa Talang Surau, Desa Tanjung Sari dan Talang Duku, Kecamatan Simpang dan Kecamatan Buana Pemaca," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, akibat musibah bencana alam tersebut juga jembatan gantung yang menjadi akses penghubung masyarakat antar dusun di Desa Madura kabupaten setempat mengalami rusak parah.
"Untuk jumlah masyarakat di empat kecamatan yang terdampak banjir tercatat ada sekitar hampir 300 kepala keluarga (KK)," ujarnya.
Baca juga: Banjir di OKU Timur kian meluas, menurut warga: terbesar sejak 50 tahun lalu
Baca juga: Ratusan rumah warga OKU Selatan diterjang banjir bandang akibat meluapnya Sungai Saka Selabung
"Banjir di Kecamatan Buana Pemaca dan Simpang ini merupakan banjir kiriman dari dua kecamatan lainnya di OKU Selatan yang lebih dulu dilanda musibah tersebut," kata Kepala Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Dony Agusta di Muaradua, Sabtu.
Dia menjelaskan, semula banjir menghantam Kecamatan Buay Sandang Aji dan Kecamatan Muaradua dengan ketinggian air mencapai dua meter atau setinggi dada orang dewasa.
Namun, kata dia, setelah debit air surut di dua kecamatan tersebut kini giliran Kecamatan Buana Pemaca dan Simpang yang diterjang banjir bandang.
Baca juga: Tim SAR BPBD evakuasi ratusan warga korban banjir bandang OKU Selatan ke dataran tinggi
Baca juga: Pemkab OKU Selatan dirikan posko dan dapur umum bantu korban banjir bandang
Menurut dia, hingga Sabtu siang pihaknya belum bisa menjangkau wilayah Kecamatan Buana Pemaca dan Kecamatan Simpang karena kondisi jalan belum bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat akibat banjir.
"Terdapat tiga titik lokasi yang hingga pukul 12.00 WIB tadi belum bisa dilalui yaitu Desa Talang Surau, Desa Tanjung Sari dan Talang Duku, Kecamatan Simpang dan Kecamatan Buana Pemaca," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, akibat musibah bencana alam tersebut juga jembatan gantung yang menjadi akses penghubung masyarakat antar dusun di Desa Madura kabupaten setempat mengalami rusak parah.
"Untuk jumlah masyarakat di empat kecamatan yang terdampak banjir tercatat ada sekitar hampir 300 kepala keluarga (KK)," ujarnya.
Baca juga: Banjir di OKU Timur kian meluas, menurut warga: terbesar sejak 50 tahun lalu
Baca juga: Ratusan rumah warga OKU Selatan diterjang banjir bandang akibat meluapnya Sungai Saka Selabung