Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC menutup aktivitas Museum Maritim Indonesia selama dua minggu ke depan sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19.

"Terhitung mulai Sabtu (14/3) hingga 27 Maret 2020, Museum Maritim Indonesia tidak menerima kunjungan masyarakat, dan membatalkan semua agenda yang melibatkan masyarakat. Hal ini kami lakukan untuk mengurangi interaksi warga di tempat-tempat publik," kata Direktur Transformasi IPC Ogi Rulino dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Selama penutupan, pengelola akan melakukan sterilisasi semua fasilitas dan area museum.

Ogi mengatakan, jika situasi membaik Museum Maritim Indonesia akan kembali dibuka untuk masyarakat umum.

Nantinya setiap pengunjung yang datang akan dicek suhu tubuhnya dengan menggunakan alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner).

"IPC berkepentingan memastikan bahwa Museum Maritim Indonesia aman dikunjungi masyarakat. Di sisi lain, kami juga harus memastikan bahwa setiap pengunjung nantinya steril dari virus Corona, sehingga keberadaannya tidak berisiko bagi pengunjung lain," ujar Ogi.

Museum Maritim Indonesia merupakan satu dari sedikit lokasi di Pelabuhan Tanjung Priok yang terbuka untuk umum. Sebagai obyek vital negara, sebagian besar area di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan area terbatas (restricted area).

Namun Museum Maritim Indonesia sengaja didedikasikan untuk masyarakat, sebagai sarana edukasi sejarah kemaritiman di Indonesia.

Museum Maritim Indonesia dibuka secara resmi pada Desember 2018 dan menyimpan berbagai artefak yang menjelaskan sejarah kemaritiman di Indonesia.

Biasanya, masyarakat bisa mengunjungi museum pada hari Selasa hingga Minggu. Pengunjung yang datang berasal dari beragam latar belakang. Namun berdasarkan catatan, pengunjung terbanyak berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa, baik dari Jakarta maupun luar Jakarta.


 

Pewarta : Ade irma Junida
Editor : Ujang
Copyright © ANTARA 2024