Bogor (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan satelit Lapan A4 buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan diluncurkan pada Desember 2020.
"Targetnya akhir tahun 2020, mudah-mudahan tepat waktu, dan sekarang pembicaraan dengan pihak India yang akan meluncurkan sedang dilakukan," kata Menristek Bambang kepada wartawan saat mengunjungi Pusat Teknologi Satelit Lapan di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Peluncuran satelit A-4 itu akan dilakukan di bandar antariksa India. Sebelum dikirim ke India untuk diluncurkan, satelit harus dipastikan dapat beroperasi dengan baik dan semua peralatan disempurnakan.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan saat ini sedang dilakukan pengujian dan pengintegrasian satelit untuk memastikan seluruh komponen dan struktur berfungsi dengan baik.
Penyempurnaan komponen dalam satelit juga terus dilakukan, termasuk peralatan kamera, sensor geomagnet, dan sensor Automatic Identification System (AIS).
"Kemudian tinggal negosiasi final dengan pihak India sebagai peluncur terkait dengan ukuran dan bobotnya. Itu yang diharapkan paling lambat akhir tahun ini sudah bisa diluncurkan," ujarnya.
Untuk peluncuran satelit Lapan A4 itu didasarkan pada kerja sama antara India dan Indonesia di mana India akan mengambil manfaat dengan adanya stasiun bumi Indonesia yang rencananya dibangun di Pulau Biak, Provinsi Papua.
Satelit Lapan A-4 dapat melakukan berbagai pemantauan mulai dari pemantauan Bumi, baik sumber daya alam maupun kondisi lingkungan hingga analisis pascabencana dan pencurian ikan.
Dengan sensor AIS, satelit Lapan A4 dapat memantau gerakan kapal. Secara umum per hari satelit itu bisa merekam sampai dengan dua juta lebih kapal secara global, sementara di wilayah Indonesia sekitar 7.000-8.000 kapal.
"Targetnya akhir tahun 2020, mudah-mudahan tepat waktu, dan sekarang pembicaraan dengan pihak India yang akan meluncurkan sedang dilakukan," kata Menristek Bambang kepada wartawan saat mengunjungi Pusat Teknologi Satelit Lapan di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Peluncuran satelit A-4 itu akan dilakukan di bandar antariksa India. Sebelum dikirim ke India untuk diluncurkan, satelit harus dipastikan dapat beroperasi dengan baik dan semua peralatan disempurnakan.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan saat ini sedang dilakukan pengujian dan pengintegrasian satelit untuk memastikan seluruh komponen dan struktur berfungsi dengan baik.
Penyempurnaan komponen dalam satelit juga terus dilakukan, termasuk peralatan kamera, sensor geomagnet, dan sensor Automatic Identification System (AIS).
"Kemudian tinggal negosiasi final dengan pihak India sebagai peluncur terkait dengan ukuran dan bobotnya. Itu yang diharapkan paling lambat akhir tahun ini sudah bisa diluncurkan," ujarnya.
Untuk peluncuran satelit Lapan A4 itu didasarkan pada kerja sama antara India dan Indonesia di mana India akan mengambil manfaat dengan adanya stasiun bumi Indonesia yang rencananya dibangun di Pulau Biak, Provinsi Papua.
Satelit Lapan A-4 dapat melakukan berbagai pemantauan mulai dari pemantauan Bumi, baik sumber daya alam maupun kondisi lingkungan hingga analisis pascabencana dan pencurian ikan.
Dengan sensor AIS, satelit Lapan A4 dapat memantau gerakan kapal. Secara umum per hari satelit itu bisa merekam sampai dengan dua juta lebih kapal secara global, sementara di wilayah Indonesia sekitar 7.000-8.000 kapal.