Jakarta (ANTARA) - Klub Sriwijaya FC mengadukan tunggakan utang PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebesar Rp3,4 miliar, yang belum dilunasi sejak tahun 2017, kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

Wakil Direktur Utama sekaligus Manajer Sriwijaya FC Hendri Zainudin menyebut utang tersebut merupakan gabungan dari hak siar siaran televisi, kontribusi Elite Pro Academy dan subsidi Liga 1.

“Kami melihat BOPI luar biasa tegas kepada klub-klub. Dampaknya tidak ada klub yang menunggak gaji. Namun, kenapa operator yang profesional masih menunggak kepada klub?” ujar Hendri di Kantor BOPI di Jakarta, Kamis.

Menurut Hendri, sejatinya utang LIB kepada Sriwijaya mencapai Rp4,6 miliar. Namun, LIB sudah mengangsur sekitar Rp1,2 miliar.

Pembayaran tersebut diangsur per bulan. Terakhir kali LIB membayar utangnya pada Januari 2020 sebesar Rp200 juta.

Pihak Sriwijaya tidak terlalu nyaman dengan skema tersebut, karena menurut Hendri, LIB sering kali baru melakukan pembayaran setelah dikirimi surat permintaan resmi.

Hendri pun meminta komitmen PT LIB untuk melunasi utang tersebut dengan kesadaran sendiri.

"Utang itu sudah lama, sepertinya tidak ada niat baik. Maksud kami mungkin bisa dibayarkan Rp2 miliar dahulu atau bagaimana,” tutur Hendri.

Ketua BOPI Richard Sam Bera menerima laporan dari Sriwijaya FC tersebut.

Richard menegaskan bahwa pihaknya akan membawa permasalahan tersebut ke PT LIB. Karena Sriwijaya bermain di Liga 2 2020, BOPI akan meminta LIB untuk menuntaskan tunggakannya sebelum kick off yang rencananya dilakukan pada 13 Maret 2020.
 

“Harapan kami sudah selesai sebelum itu. Semua, termasuk LIB pasti ingin liga bergulir dengan mulus. Perlu diketahui kami memiliki instrumen rekomendasi yang harus dipatuhi,” kata Richard.


Pewarta : Michael Siahaan
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024