Madrid (ANTARA) - Kopi Indonesia yang berasal dari daerah Aceh, Flores, Toba, Bali dan Toraja dan minuman tradisional Indonesia seperti wedang jahe serai, wedang jakute dan wedang seroja yang berkhasiat bagi kesehatan diminati pengunjung Paviliun Indonesia di pameran pariwisata Feria Internacional de Turismo (FITUR) Madrid 2020, yang berlangsung selama lima hari dari tanggal 22 sampai 26 Januari mendatang.
Kopi Indonesia dengan cita rasa yang khas sangat diminati pengunjung paviliun Indonesia. Banyak pengunjung yang rela antre untuk mendapatkan secangkir kopi Indonesia, ujar Deryl Juniar, barista dari Home Coffee Roastery Solo kepada koresponden ANTARA London, Kamis.
Laura Paino, salah satu pengunjung yang mencoba kopi Indonesia mengakui aroma kopi Indonesia sudah tercium dari jauh yang membuat orang untuk datang. Beda dengan kopi dari negara lain, kopi Indonesia sangat spesial, rasa dan aroma sudah terasa dari jauh yang mengajak orang untuk datang,” ujar Laura.
“Saya pernah mencoba kopi Indonesia di Kedutaan Indonesia di Madrid, rasa dan aromanya istimewa,” ujar Laura yang pernah mendapatkan kopi Indonesia dari rekannya dan membawa pulang ke rumah. "Dan ternyata keluarga saya sangat suka,” ujar Laura lagi menambahkan.
Selama pameran paviliun Indonesia menyediakan pojok kopi yang didatangi pengunjung tidak henti-hentinya, membuat Deryl yang masuk dalam tim Wonderful Indonesia kewalahan. "Untuk FITUR saya menyediakan sekitar 25 kilo kopi dari Indonesia, " ujarmya.
Deryl sering melakukan promosi kopi ke berbagai negara khususnya dalam acara pameran pariwisata, banyak juga yang bertanya bagaimana mendapatkan kopi Indonesia di Madrid, Spanyol, karena mereka menyukai aroma dan rasa dari kopi Indonesia yang berasal dari berbagai daerah.
Bahkan banyak juga dari pengunjung yang ingin datang ke Indonesia untuk melihat perkebunan kopi, ujar ayah satu putri yang pernah mendalami ilmu tentang kopi yang diadakan Asosiasi Ekspor Kopi indonesia (AEKI) di Jakarta.
Deryl mempromosikan kopi Indonesia ke berbagai negara sejak 2011. diawali di Belanda, London, Brusel, Madrid, Paris, China, Moskow, Helsinki, Jepang, Thailand, Malaysia, Korea dan Singapura.
Menurut suami Grammy Marella itu, minuman kopi sudah mendunia bahkan kegemaran minum kopi merambah generasi milenial Indonesia yang menyukai kopi, yang dulu diidentikkan dengan minuman orang tua.
Selama pameran, paviliun Indonesia selain menyediakan pojok kopi juga menampilkan pertunjukan sebagai jendela daya tarik Indonesia melalui tarian tradisional serta karnaval kostum, yang menggambarkan kekayaan Indonesia. Indonesia mengambil tema Labuan Bajo lengkap dengan perahu phinisi dan rumah apung, yang ditampilkan Yoseph Agus Kristian dari Malang Amore Carmaval. Paviliun Indonesia juga menyediakan body painting art Indonesia yang dilakukan anggota tim Wonderful Indonesia, Muhammad Ariefa Akbar.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional IV (Eropa) Kemeterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu mengatakan dalam setiap pameran pariwisata Kemenparekraf selalu mengajak barista untuk mempromosikan kopi Indonesia.
Hal ini sejalan dengan harapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang mengisyaratkan kuliner menjadi salah satu andalan Indonesia untuk mempromosikan pariwisata.Promosi pariwisata yang dikombinasikan dengan promosi grastronomi menjadi kekuatan Indonesia dalam menjaring wisatawan mancanegara, demikian Agustini Rahayu.