Baturaja (ANTARA) - Warga perumahan Baturaja Residen (Baturaden) di Kelurahan Batukuning, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mendesak pengembang untuk memperbaiki infrastruktur jalan agar layak dilewati.
"Sebab jalan kami ini tidak layak dilewati. Apalagi saat musim hujan seperti sekarang ini kondisi jalan berlumpur layaknya kubangan kerbau," kata Edo salah seorang warga perumahan Baturaden, Ogan Komering Ulu (OKU) di Baturaja, Sumatera Selatan, Selasa.
Menurut dia, keluhan tersebut sudah pernah disampaikan kepada pihak pengembang perumahan Baturaden, namun hingga saat ini tidak pernah direalisasikan.
"Anak saya sampai dua hari tidak masuk ke sekolah karena jalan utama tidak bisa dilewati kendaraan roda dua," katanya.
Selain jalan, kata dia, sejumlah blok di perumahan tersebut juga tidak dilengkapi saluran air atau siring sehingga air sisa pembuangan rumah tangga mengendap dan mengeluarkan bau busuk.
"Bahkan sarana air bersih melalui saluran PDAM juga hingga saat ini belum terpasang," ungkapnya.
Hal senada dikatakan warga lainnya, Adi. Ia mengatakan sebagian besar warga mengancam akan melakukan aksi demo kepada pihak pengembang guna menuntut perbaikan jalan dan sarana prasarana lainnya seperti siring dan air bersih agar segera dibangun.
"Khususnya jalan dan air bersih yang harus segera dibangun karena sangat dibutuhkan masyarakat dan merupakan kewajiban pihak pengembang yang harus dipenuhi," ujarnya.
Sementara itu, Afan selaku pihak pengembang perumahan Baturaden saat dikonfirmasi terkait hal tersebut sebelumnya mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum dapat memenuhi tuntutan warga karena terkendala anggaran.
"Kalau sekarang belum bisa, karena kami belum akad kredit sehingga tidak punya anggaran untuk memenuhi tuntutan warga tersebut," kata dia.
"Sebab jalan kami ini tidak layak dilewati. Apalagi saat musim hujan seperti sekarang ini kondisi jalan berlumpur layaknya kubangan kerbau," kata Edo salah seorang warga perumahan Baturaden, Ogan Komering Ulu (OKU) di Baturaja, Sumatera Selatan, Selasa.
Menurut dia, keluhan tersebut sudah pernah disampaikan kepada pihak pengembang perumahan Baturaden, namun hingga saat ini tidak pernah direalisasikan.
"Anak saya sampai dua hari tidak masuk ke sekolah karena jalan utama tidak bisa dilewati kendaraan roda dua," katanya.
Selain jalan, kata dia, sejumlah blok di perumahan tersebut juga tidak dilengkapi saluran air atau siring sehingga air sisa pembuangan rumah tangga mengendap dan mengeluarkan bau busuk.
"Bahkan sarana air bersih melalui saluran PDAM juga hingga saat ini belum terpasang," ungkapnya.
Hal senada dikatakan warga lainnya, Adi. Ia mengatakan sebagian besar warga mengancam akan melakukan aksi demo kepada pihak pengembang guna menuntut perbaikan jalan dan sarana prasarana lainnya seperti siring dan air bersih agar segera dibangun.
"Khususnya jalan dan air bersih yang harus segera dibangun karena sangat dibutuhkan masyarakat dan merupakan kewajiban pihak pengembang yang harus dipenuhi," ujarnya.
Sementara itu, Afan selaku pihak pengembang perumahan Baturaden saat dikonfirmasi terkait hal tersebut sebelumnya mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum dapat memenuhi tuntutan warga karena terkendala anggaran.
"Kalau sekarang belum bisa, karena kami belum akad kredit sehingga tidak punya anggaran untuk memenuhi tuntutan warga tersebut," kata dia.