Palembang (ANTARA) - Dinas Perhubungan Sumatara Selatan belum bisa memastikan kelaikan bus Sriwijaya yang terjun ke Sungai Lematang Kota Pagaralam hingga menyebabkan 28 penumpangnya tewas.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel, Nelson Firdaus, Selasa, mengatakan, pihaknya masih akan mengecek kelengkapan administrasi dan operasional bus naas tersebut sebagai penyelidikan awal.
"Sampai sore ini kami masih memeriksa informasi dan data seperti uji KIR, kondisi kendaraan dan prosedur berkendaranya, jadi kami belum bisa mengeluarkan kesimpulan, termasuk kelaikan bus," ujar Nelson.
Kendati demikian, ia telah menerima informasi sepintas jika bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang tersebut tak laik jalan, sejauh ini pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari penumpang yang selamat.
Terkait kapasitas penumpang, kata dia, pihaknya juga belum bisa memastikan jumlah penumpang karena terdapat penumpang gelap yang dimungkinkan masih dicari pada tahap evakuasi.
Selain kapasitas penumpang, Dishub Sumsel juga akan memeriksa muatan bus tersebut, jika mengikuti teori maka jumlah muatan penumpang seharusnya diimbangi dengan muatan lain yang dibawa seperti barang-barang di atas bus.
"Barang-barang itu juga masih kami perdalam, mungkin saja ada penumpang yang bawa muatan berlebihan atau juga sebaliknya, kami masih harus menyelidiki," tambah Nelson.
Sementara Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriyadi, mengatakan, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan bus Sriwijaya tanpa hasil pemeriksaan dari Dishub.
"Kami tunggu investigasi Dishub Sumsel, nanti mereka yang memberi surat rekomendasi kepada kepolisian kemudian baru perusahaan pengelola bus bisa dipanggil," ujar Supriadi.
Sebelumnya bus Sriwijaya jenis Mitsubishi Fuso nomor polisi BD 7031 AU rute Bengkulu-Palembang terjun ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam-Lahat KM 9 Desa Plang Kenidai, Desa Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam pada Senin malam pukul 23.15 WIB.
Berdasarkan data SAR gabungan hingga Selasa pukul 20.00 WIB, total jumlah korban menjadi 41 orang, sebanyak 28 meninggal dunia dan 13 lainnya selamat dengan luka-luka.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel, Nelson Firdaus, Selasa, mengatakan, pihaknya masih akan mengecek kelengkapan administrasi dan operasional bus naas tersebut sebagai penyelidikan awal.
"Sampai sore ini kami masih memeriksa informasi dan data seperti uji KIR, kondisi kendaraan dan prosedur berkendaranya, jadi kami belum bisa mengeluarkan kesimpulan, termasuk kelaikan bus," ujar Nelson.
Kendati demikian, ia telah menerima informasi sepintas jika bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang tersebut tak laik jalan, sejauh ini pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari penumpang yang selamat.
Terkait kapasitas penumpang, kata dia, pihaknya juga belum bisa memastikan jumlah penumpang karena terdapat penumpang gelap yang dimungkinkan masih dicari pada tahap evakuasi.
Selain kapasitas penumpang, Dishub Sumsel juga akan memeriksa muatan bus tersebut, jika mengikuti teori maka jumlah muatan penumpang seharusnya diimbangi dengan muatan lain yang dibawa seperti barang-barang di atas bus.
"Barang-barang itu juga masih kami perdalam, mungkin saja ada penumpang yang bawa muatan berlebihan atau juga sebaliknya, kami masih harus menyelidiki," tambah Nelson.
Sementara Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriyadi, mengatakan, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan bus Sriwijaya tanpa hasil pemeriksaan dari Dishub.
"Kami tunggu investigasi Dishub Sumsel, nanti mereka yang memberi surat rekomendasi kepada kepolisian kemudian baru perusahaan pengelola bus bisa dipanggil," ujar Supriadi.
Sebelumnya bus Sriwijaya jenis Mitsubishi Fuso nomor polisi BD 7031 AU rute Bengkulu-Palembang terjun ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam-Lahat KM 9 Desa Plang Kenidai, Desa Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam pada Senin malam pukul 23.15 WIB.
Berdasarkan data SAR gabungan hingga Selasa pukul 20.00 WIB, total jumlah korban menjadi 41 orang, sebanyak 28 meninggal dunia dan 13 lainnya selamat dengan luka-luka.