Kupang (ANTARA) - Sejumlah oknum warga di Desa Sagu, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menutup sejumlah fasilitas umum, di antaranya sebuah sekolah dasar, puskesmas, dan kantor desa sebagai bentuk protes terhadap hasil pemilihan kepala desa (Pilkades) di desa setempat.

Kepala Kepolisian Resor Flores Timur AKBP Deny Abrahams, ketika dikonfirmasi Antara dari Kupang, Senin malam, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

“Iya betul ada peristiwa penutupan (sekolah, puskesmas, dan kantor desa) itu, kejadiannya Senin (16/12), siang tadi,” katanya.

Dia mengatakan, penutupan sejumlah fasilitas umum itu berkaitan dengan adanya tuntutan dari oknum warga yang dipanggil "Bapak Kamba" terkait masalah pilkades.

Bapak Kamba, lanjut dia, bersama sejumlah anggota kelompoknya meminta agar pelantikan kepala desa terpilih di Sagu tidak dilaksanakan karena pelaksaannya dinilai ada kecurangan.

“Mereka protes karena menurut mereka ada terjadi kecurangan yang dilakukan penyelenggara saat pemilihan kepala desa beberapa waktu lalu,” katanya.

Deny mengaku belum mengetahui seperti apa sikap pemerintah daerah setempat terkait tuntutan warga untuk pembatalan pelantikan kepala desa tersebut.

Namut terkait kondisi keamanan dan keteriban masyarakat (kamtibmas) di Sagu, saat ini masih kondusif dan sejumlah personel dikerahkan untuk bersiaga di lapangan.

“Kami juga sudah mengimbau kepada warga agar permasalahan seperti ini silahkan dibawa ke ranah hukum saja,” katanya.


Pewarta : Aloysius Lewokeda
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024