Palembang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan memperingati Hari Kontrasepsi se-Dunia 2019 di Palembang, Sabtu (21/9) dengan menggelar senam Gemu Famire (Maumere) yang juga dilaksanakan secara serentak di seluruh provinsi.
Lomba Senam Maumere ini mengusung tema “Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Guna Mencapai Indonesia Sehat” dengan diikuti 400 peserta dari pegawai BKKBN, Juang Kencana, Darma Wanita, Kader, Akseptor KB, perwakilan dari SMU, dan mitra kerja lainnya.
Pelaksana Harian Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Zamhari mengatakan momen peringatan Hari Kontrasepsi ini sangat penting mengingat program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dalam kurun waktu 40 tahun ini sudah berhasil menurunkan laju pertumbuhan penduduk.
Indonesia diketahui mampu menurunkan angka kelahiran, angka kematian ibu, dan sukses menyosialisasikan program “dua anak cukup”.
“Peringatan ini tak lain ingin mengingatkan ke masyarakat betapa pentingnya penggendalian jumlah penduduk,” kata dia.
Oeh karena itu, program KKBPK tetap menjadi program utama BKKBN Sumsel untuk menurunkan Totality Fertility Rate (TFR) dari 2,8 menjadi 2,6 dan terus berusaha mencapai sasaran 2,3 yg ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
Ia tak menyangkal saat ini Provinsi Sumsel sudah mencapai 61 persen angka penggunaan alat kontrasepsi namun masih didominasi penggunaan KB non-Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
"Kami mengharapkan ke depan angka pengguna KB MKJP meningkat dan dapat menekan angka putus KB unmeetneed, " ujar dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Keluarga Berencana BKKBN Sumsel Minarti mengatakan, peringatan Hari Kontrasepsi se-Dunia ini juga diisi berbagai kegiatan program KKBPK diantaranya, Bulan Pelayanan KB MKJP, KIE reproduksi melalui kuliah pakar, deteksi dini kanker melalui pap smear, pemeriksaan gula darah dan kolesterol.
Lomba Senam Maumere ini mengusung tema “Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Guna Mencapai Indonesia Sehat” dengan diikuti 400 peserta dari pegawai BKKBN, Juang Kencana, Darma Wanita, Kader, Akseptor KB, perwakilan dari SMU, dan mitra kerja lainnya.
Pelaksana Harian Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Zamhari mengatakan momen peringatan Hari Kontrasepsi ini sangat penting mengingat program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dalam kurun waktu 40 tahun ini sudah berhasil menurunkan laju pertumbuhan penduduk.
Indonesia diketahui mampu menurunkan angka kelahiran, angka kematian ibu, dan sukses menyosialisasikan program “dua anak cukup”.
“Peringatan ini tak lain ingin mengingatkan ke masyarakat betapa pentingnya penggendalian jumlah penduduk,” kata dia.
Oeh karena itu, program KKBPK tetap menjadi program utama BKKBN Sumsel untuk menurunkan Totality Fertility Rate (TFR) dari 2,8 menjadi 2,6 dan terus berusaha mencapai sasaran 2,3 yg ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
Ia tak menyangkal saat ini Provinsi Sumsel sudah mencapai 61 persen angka penggunaan alat kontrasepsi namun masih didominasi penggunaan KB non-Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
"Kami mengharapkan ke depan angka pengguna KB MKJP meningkat dan dapat menekan angka putus KB unmeetneed, " ujar dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Keluarga Berencana BKKBN Sumsel Minarti mengatakan, peringatan Hari Kontrasepsi se-Dunia ini juga diisi berbagai kegiatan program KKBPK diantaranya, Bulan Pelayanan KB MKJP, KIE reproduksi melalui kuliah pakar, deteksi dini kanker melalui pap smear, pemeriksaan gula darah dan kolesterol.