Meulaboh (ANTARA) - Koordinator Pusat Pengandalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, Mashuri menegaskan musibah kebakatan hutan dan lahan yang melanda tiga kecamatan meliputi Meureubo, Bubon dan Johan Pahlawan, kabupaten setempat hanya bisa dipadamkan dengan hujan buatan.
"Jika melihat luas lahan yang terbakar ini, sulit rasanya bisa dipadamkan secara manual. Paling tidak dengan hujan buatan, itu baru bisa maksimal," kata Mashuri mewakili Kepala BPBD Aceh Barat, Dr Mukhtaruddin kepada ANTARA, Sabtu di Meulaboh.
Menurutnya, karena peralatan yang tersedia dan terbatasnya personel untuk melakukan pemadaman lahan di daerah itu, pihaknya berharap BPBA atau BNPB dapat memberikan bantuan penanggulangan agar sebaran titik api dapat segera berhenti.
Pihaknya mengakui saat ini, luas lahan yang sudah terbakar di Kabupaten Aceh Barat sudah mencapai 33 hektare lebih dan sebanyak 35 persen lahan diantaranya sudah bisa dipadamkan.
Namun, meski sudah berhasil diatasi, banyak lokasi bekas kebakaran lahan yang muncul kembali titik api sehingga harus dilakukan pemadaman secara berulang oleh petugas.
"Kemungkinan dengan hujan buatan, kami prediksikan kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat dapat diatasi," kata Mashuri menambahkan.
Pihaknya mengakui faktor musim kemarau menjadi pemicu utama terjadinya kebakaran lahan gambut di daerah tersebut dan musibah ini sudah terjadi sejak tanggal 1 Juli 2019 hingga saat ini, ucapnya.
"Jika melihat luas lahan yang terbakar ini, sulit rasanya bisa dipadamkan secara manual. Paling tidak dengan hujan buatan, itu baru bisa maksimal," kata Mashuri mewakili Kepala BPBD Aceh Barat, Dr Mukhtaruddin kepada ANTARA, Sabtu di Meulaboh.
Menurutnya, karena peralatan yang tersedia dan terbatasnya personel untuk melakukan pemadaman lahan di daerah itu, pihaknya berharap BPBA atau BNPB dapat memberikan bantuan penanggulangan agar sebaran titik api dapat segera berhenti.
Pihaknya mengakui saat ini, luas lahan yang sudah terbakar di Kabupaten Aceh Barat sudah mencapai 33 hektare lebih dan sebanyak 35 persen lahan diantaranya sudah bisa dipadamkan.
Namun, meski sudah berhasil diatasi, banyak lokasi bekas kebakaran lahan yang muncul kembali titik api sehingga harus dilakukan pemadaman secara berulang oleh petugas.
"Kemungkinan dengan hujan buatan, kami prediksikan kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat dapat diatasi," kata Mashuri menambahkan.
Pihaknya mengakui faktor musim kemarau menjadi pemicu utama terjadinya kebakaran lahan gambut di daerah tersebut dan musibah ini sudah terjadi sejak tanggal 1 Juli 2019 hingga saat ini, ucapnya.