Tanjungpinang (ANTARA) - Program Subuh Keliling atau Suling terpaksa dihentikan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Kepri Nurdin Basirun yang kemudian dinonaktifkan dari jabatannya itu.
Kepala Biro Kesra Pemprov Kepri, Ayub, di Tanjungpinang, Minggu mengatakan, program Suling terpaksa dihentikan, namun kemungkinan dilanjutkan lagi.
"Sementara ini dihentikan, tetapi nanti program ini dapat dilanjutkan kembali. Kami yakin dilanjutkan," katanya.
Ayub mengemukakan program Suling dilaksanakan Biro Kesra Pemprov Kepri. Program ini menjadi salah satu andalan Nurdin Basirun ketika masih aktif menjabat sebagai gubernur.
Dalam program itu, Nurdin didampingi sejumlah pejabat hampir setiap hari shalat subuh di berbagai masjid di Tanjungpinang, Batam, Karimun, Bintan, Lingga, Natuna dan Kepulauan Anambas.
Seusai shalat subuh, Nurdin kerap memberi bantuan untuk masjid. Sebagian bantuan itu diakui Ayub bersumber dari anggaran daerah yang dikelola Biro Kesra.
"Ada juga bantuan pribadi Pak Nurdin yang diberikan untuk masjid," ujarnya.
Sementara program mengaji setiap Senin pagi-Rabu pagi tetap dilaksanakan, termasuk zikir bersama setiap Jumat. Program itu dilaksanakan di Masjid Raya Pulau Dompak, pusat Pemerintahan Kepri.
Program zikir itu juga dilaksanakan pada Jumat, dua hari lalu. Ia membantah pada Jumat itu dilakukan kegiatan khusus untuk mendoakan Nurdin Basirun agar kuat menghadapi kasusnya, dan segera terlepas dari kasus itu.
ANTARA mendapat imbauan agar seluruh staf di Pemprov Kepri yang beragama Islam mengikuti doa bersama itu. Imbauan itu beredar di WhatApps.
"Kalau mau berdoa untuk Pak Nurdin, dilakukan secara pribadi. Tetapi yang jelas, kegiatan pada Jumat itu rutin dilaksanakan zikir bersama, untuk kebaikan pemerintahan," tuturnya.
Kepala Biro Kesra Pemprov Kepri, Ayub, di Tanjungpinang, Minggu mengatakan, program Suling terpaksa dihentikan, namun kemungkinan dilanjutkan lagi.
"Sementara ini dihentikan, tetapi nanti program ini dapat dilanjutkan kembali. Kami yakin dilanjutkan," katanya.
Ayub mengemukakan program Suling dilaksanakan Biro Kesra Pemprov Kepri. Program ini menjadi salah satu andalan Nurdin Basirun ketika masih aktif menjabat sebagai gubernur.
Dalam program itu, Nurdin didampingi sejumlah pejabat hampir setiap hari shalat subuh di berbagai masjid di Tanjungpinang, Batam, Karimun, Bintan, Lingga, Natuna dan Kepulauan Anambas.
Seusai shalat subuh, Nurdin kerap memberi bantuan untuk masjid. Sebagian bantuan itu diakui Ayub bersumber dari anggaran daerah yang dikelola Biro Kesra.
"Ada juga bantuan pribadi Pak Nurdin yang diberikan untuk masjid," ujarnya.
Sementara program mengaji setiap Senin pagi-Rabu pagi tetap dilaksanakan, termasuk zikir bersama setiap Jumat. Program itu dilaksanakan di Masjid Raya Pulau Dompak, pusat Pemerintahan Kepri.
Program zikir itu juga dilaksanakan pada Jumat, dua hari lalu. Ia membantah pada Jumat itu dilakukan kegiatan khusus untuk mendoakan Nurdin Basirun agar kuat menghadapi kasusnya, dan segera terlepas dari kasus itu.
ANTARA mendapat imbauan agar seluruh staf di Pemprov Kepri yang beragama Islam mengikuti doa bersama itu. Imbauan itu beredar di WhatApps.
"Kalau mau berdoa untuk Pak Nurdin, dilakukan secara pribadi. Tetapi yang jelas, kegiatan pada Jumat itu rutin dilaksanakan zikir bersama, untuk kebaikan pemerintahan," tuturnya.