Koba, Babel (ANTARA) - Petani lada di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terancam gagal panen karena komoditas unggulan itu mengalami kerontokan buah sebelum masuk masa panen.
Choiri, seorang petani komoditas lada di Koba, Kamis, mengaku hingga sekarang belum diketahui penyebab rontoknya buah lada sebelum masuk masa panen.
"Sebelumnya tidak pernah terjadi buah lada rontok, saya juga belum tahu penyakit apa yang menyerang buah lada dan ini sangat berbahaya karena terancam gagal panen," ujarnya.
Ia mengatakan, selama ini penyakit yang selalu menyerang tanaman lada adalah jamur, ulat malam dan daun kuning.
"Buah rontok belum pernah terjadi dan ini penyakit yang sangat berbahaya menyerang petani karena berisiko gagal panen, pada akhirnya saya bisa merugi karena biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan produksi," ujarnya.
Sementara Yan, petani lada lainnya juga mengeluhkan penyakit rontok buah lada tersebut dan sudah berupaya mengatasinya namun belum berhasil.
"Ini penyakit baru yang menimpa buah lada, saya sudah antisipasi sebelumnya namun tidak berhasil dan sekarang rata-rata buah lada mengalami rontok sebelum panen," ujarnya.
Ia mengatakan, kondisi tersebut dapat mengancam produksi dan pendapatan dan bahkan mengalami kerugian cukup besar.
"Saya sudah banyak mengeluarkan modal sebelum panen, jika buah rontok maka terancam gagal panen dan sudah dipastikan merugi," ujarnya.
Choiri, seorang petani komoditas lada di Koba, Kamis, mengaku hingga sekarang belum diketahui penyebab rontoknya buah lada sebelum masuk masa panen.
"Sebelumnya tidak pernah terjadi buah lada rontok, saya juga belum tahu penyakit apa yang menyerang buah lada dan ini sangat berbahaya karena terancam gagal panen," ujarnya.
Ia mengatakan, selama ini penyakit yang selalu menyerang tanaman lada adalah jamur, ulat malam dan daun kuning.
"Buah rontok belum pernah terjadi dan ini penyakit yang sangat berbahaya menyerang petani karena berisiko gagal panen, pada akhirnya saya bisa merugi karena biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan produksi," ujarnya.
Sementara Yan, petani lada lainnya juga mengeluhkan penyakit rontok buah lada tersebut dan sudah berupaya mengatasinya namun belum berhasil.
"Ini penyakit baru yang menimpa buah lada, saya sudah antisipasi sebelumnya namun tidak berhasil dan sekarang rata-rata buah lada mengalami rontok sebelum panen," ujarnya.
Ia mengatakan, kondisi tersebut dapat mengancam produksi dan pendapatan dan bahkan mengalami kerugian cukup besar.
"Saya sudah banyak mengeluarkan modal sebelum panen, jika buah rontok maka terancam gagal panen dan sudah dipastikan merugi," ujarnya.