Pangkalpinang (ANTARA) - Ratusan remaja di Kelurahan Gabek II Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar pawai obor menyambut bulan suci Ramadhan 1440 Hijriyah.
Pantauan di Pangkalpinang, Sabtu malam sekitar 200 remaja membawa obor, rebana, beduk sambil melantunkan salawat Nabi Muhammad SAW di sepanjang Jalan Yos Sudarso Kelurahan Gabek II Kecamatan Gabek Kota Pangkalpinang.
Meski tidak terlihat ada pengamanan dari aparat kepolisian, namun pawai obor yang didominasi para remaja tersebut berjalan tertib, lancar dan penuh suka cita sebagai ungkapan rasa gembira menyambut puasa Ramadhan.
Terlihat warga sekitar jalan protokol yang dilintasi pawai obor sangat antusias menyaksikan para remaja melantunkan selawat nabi dan kondisi lalu lintas berjalan ramai lancar.
Wati, salah seorang warga mengaku sangat senang dengan pawai obor yang dilakukan para remaja menyambut puasa Ramadhan.
"Kami sangat senang, karena pawai ini sudah lama tidak ada dilakukan masyarakat menyambut puasa," ujarnya.
Ia berharap budaya pawai obor ini untuk terus dilestarikan, untuk menangkal budaya-budaya negatif yang merusak mental generasi muda ini.
"Kami sangat bersyukur masih ada anak-anak muda yang mau melestarikan pawai obor ini sudah lama hilang di ibukota provinsi ini," katanya.
Pantauan di Pangkalpinang, Sabtu malam sekitar 200 remaja membawa obor, rebana, beduk sambil melantunkan salawat Nabi Muhammad SAW di sepanjang Jalan Yos Sudarso Kelurahan Gabek II Kecamatan Gabek Kota Pangkalpinang.
Meski tidak terlihat ada pengamanan dari aparat kepolisian, namun pawai obor yang didominasi para remaja tersebut berjalan tertib, lancar dan penuh suka cita sebagai ungkapan rasa gembira menyambut puasa Ramadhan.
Terlihat warga sekitar jalan protokol yang dilintasi pawai obor sangat antusias menyaksikan para remaja melantunkan selawat nabi dan kondisi lalu lintas berjalan ramai lancar.
Wati, salah seorang warga mengaku sangat senang dengan pawai obor yang dilakukan para remaja menyambut puasa Ramadhan.
"Kami sangat senang, karena pawai ini sudah lama tidak ada dilakukan masyarakat menyambut puasa," ujarnya.
Ia berharap budaya pawai obor ini untuk terus dilestarikan, untuk menangkal budaya-budaya negatif yang merusak mental generasi muda ini.
"Kami sangat bersyukur masih ada anak-anak muda yang mau melestarikan pawai obor ini sudah lama hilang di ibukota provinsi ini," katanya.