Gunungsindur, Bogor (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga memberangkatkan satu unit Humanity Food Truck, beserta Chef-nya yang akan menghidangkan masakan bintang lima, dan 10 truk lainnya berisi logistik untuk wilayah terdampak bencana di Bengkulu.
"Truk makanan ini bergerak operasional di daerah bencana. Sekali masak bisa seribu porsi. Menunya standar hotel bintang lima. Chefnya dari hotel bintang lima," ujar Director ACT, Lukman Aziz Kurniawan kepada ANTARA sesaat sebelum memberangkatkan bantuan dari gudang Indonesia Humanitarian Center (IHC) Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/4/2019).
Sementara itu, Chef dari ACT, Joni Kusuma Hadi di tempat yang sama mengaku siap menghidangkan makanan sekelas hotel bintang lima, seperti halnya masakan yang kerap dihidangkan di hotel bintang lima sebelum bergabung dengan ACT pada enam tahun silam.
"Biasanya kan cuma mie instan atau nasi bungkus yang ala kadarnya, kita menghadirkan menu istimewa. Ada nasi putih olahan daging ayam ikan, menu pendanping ada telor, sayuran, mie goreng, jadi kita usahakan seperti empat sehat," bebernya.
Menurut pria yang akrab disapa Joni ini, para korban bencana memerlukan asupan yang cukup agar staminanya memadai. Maka, Joni memperhatikan betul kadar gizi dan protein atas masakan yang ia buat bersama timnya.
"Biasanya kami ada sembilan orang, ada cook, helper, supporting dan teman-teman relawan yang membantu. Kalau dijumlah sekitar 10 sampai 15. Sekali masak seribu porsi, bisa lebih bahkan," kata Chef Joni.
Beberapa lokasi yang sempat ia sambangi bersama Humanity Food Truck antara lain, Lombok, Palu, dan lain-lain.
Sedangkan ketika dalam kondisi tidak ada bencana, ia bersama Humanity Food Truck mengelilingi wilayah DKI Jakarta, menghidangkan makanan untuk masyarakat pra sejahtera di pinggiran Ibu Kota.
"Di Jakarta kita ada program sedekah pangan, masyarakat prasejahtera di pinggiran. Itu dua minggu sekali kita jalan, mobile," tuturnya.
Sedangkan khusus Bulan Ramadhan, selama 30 hari berkeliling menghidangkan makanan untuk buka puasa. Tahun lalu, ia bersana Humanity Food Truck bahkan tetap berkeliling ketika hari raya Idul Fitri.
"Alangkah ruginya kalau saya hanya memikirkan bisnis saja. Selama ini saya mau ada sesuatu yang belum sempet saya korbankan untuk kemanusiaan," kata Chef Joni.(KR-MFS).
"Truk makanan ini bergerak operasional di daerah bencana. Sekali masak bisa seribu porsi. Menunya standar hotel bintang lima. Chefnya dari hotel bintang lima," ujar Director ACT, Lukman Aziz Kurniawan kepada ANTARA sesaat sebelum memberangkatkan bantuan dari gudang Indonesia Humanitarian Center (IHC) Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/4/2019).
Sementara itu, Chef dari ACT, Joni Kusuma Hadi di tempat yang sama mengaku siap menghidangkan makanan sekelas hotel bintang lima, seperti halnya masakan yang kerap dihidangkan di hotel bintang lima sebelum bergabung dengan ACT pada enam tahun silam.
"Biasanya kan cuma mie instan atau nasi bungkus yang ala kadarnya, kita menghadirkan menu istimewa. Ada nasi putih olahan daging ayam ikan, menu pendanping ada telor, sayuran, mie goreng, jadi kita usahakan seperti empat sehat," bebernya.
Menurut pria yang akrab disapa Joni ini, para korban bencana memerlukan asupan yang cukup agar staminanya memadai. Maka, Joni memperhatikan betul kadar gizi dan protein atas masakan yang ia buat bersama timnya.
"Biasanya kami ada sembilan orang, ada cook, helper, supporting dan teman-teman relawan yang membantu. Kalau dijumlah sekitar 10 sampai 15. Sekali masak seribu porsi, bisa lebih bahkan," kata Chef Joni.
Beberapa lokasi yang sempat ia sambangi bersama Humanity Food Truck antara lain, Lombok, Palu, dan lain-lain.
Sedangkan ketika dalam kondisi tidak ada bencana, ia bersama Humanity Food Truck mengelilingi wilayah DKI Jakarta, menghidangkan makanan untuk masyarakat pra sejahtera di pinggiran Ibu Kota.
"Di Jakarta kita ada program sedekah pangan, masyarakat prasejahtera di pinggiran. Itu dua minggu sekali kita jalan, mobile," tuturnya.
Sedangkan khusus Bulan Ramadhan, selama 30 hari berkeliling menghidangkan makanan untuk buka puasa. Tahun lalu, ia bersana Humanity Food Truck bahkan tetap berkeliling ketika hari raya Idul Fitri.
"Alangkah ruginya kalau saya hanya memikirkan bisnis saja. Selama ini saya mau ada sesuatu yang belum sempet saya korbankan untuk kemanusiaan," kata Chef Joni.(KR-MFS).