Palembang (ANTARA) - Rasio elektrifikasi di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu telah mencapai 97,78 persen karena gencar dilakukan pengembangan jaringan hingga ke pelosok desa.
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (S2JB) Daryono di Palembang, Selasa, mengatakan, pada 2019 ditargetkan rasio elektrifikasi di tiga provinsi ini mencapai 98,08 persen.
"Kami utamakan desa-desa di S2JB yang belum mendapat akses listrik," kata dia.
Ia mengatakan sementara ini masih ada desa yang jauh dari infrastruktur Gardu Induk seperti desa-desa di Ogan Komering Ulu Selatan dan Musi Rawas.
PLN berupaya meningkatkan infrastruktur kelistrikan tersebut bekerja sama dengan pemerintah daerah. Selain itu, PLN juga bekerja sama dengan Kementerian ESDM untuk penggunaan "solar cell" di desa-desa.
Secara keseluruhan beban puncak (kebutuhan listrik pada saat maksimum) biasanya terjadi di malam hari di Sumsel Jambi Bengkulu, Lampung, Riau dan Sumatera Barat sebanyak 3.378 MW. Sementara jumlah pembangkit yang ada mampu menghasilkan 3.604 MW.
"Artinya, kami masih ada cadangan 145 MW dan ini kami supplai untuk Sumatera Bagian Utara," kata dia.
Di Sumatera Selatan, beban puncak terjadi pukul 07.00-09.00 WIB sebanyak 800 MW sementara pembangkitan listrik di daerah ini menghasilkan 1.352 MW.
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (S2JB) Daryono di Palembang, Selasa, mengatakan, pada 2019 ditargetkan rasio elektrifikasi di tiga provinsi ini mencapai 98,08 persen.
"Kami utamakan desa-desa di S2JB yang belum mendapat akses listrik," kata dia.
Ia mengatakan sementara ini masih ada desa yang jauh dari infrastruktur Gardu Induk seperti desa-desa di Ogan Komering Ulu Selatan dan Musi Rawas.
PLN berupaya meningkatkan infrastruktur kelistrikan tersebut bekerja sama dengan pemerintah daerah. Selain itu, PLN juga bekerja sama dengan Kementerian ESDM untuk penggunaan "solar cell" di desa-desa.
Secara keseluruhan beban puncak (kebutuhan listrik pada saat maksimum) biasanya terjadi di malam hari di Sumsel Jambi Bengkulu, Lampung, Riau dan Sumatera Barat sebanyak 3.378 MW. Sementara jumlah pembangkit yang ada mampu menghasilkan 3.604 MW.
"Artinya, kami masih ada cadangan 145 MW dan ini kami supplai untuk Sumatera Bagian Utara," kata dia.
Di Sumatera Selatan, beban puncak terjadi pukul 07.00-09.00 WIB sebanyak 800 MW sementara pembangkitan listrik di daerah ini menghasilkan 1.352 MW.