Jakarta (ANTARA) - Pebalap BMX Indonesia I Gusti Bagus Saputra kembali harus mengakui keunggulan pebalap Jepang pada dua kejuaraan yaitu Asian BMX Cycling Championship (ACC) 2019 dan Malaysia BMX C1 Internasional di Nilai, Malaysia yang berakhir Minggu.
Jika pada Asian BMX Cycling Championship (ACC) 2019 menyerah dari Jukia Yoshimura dan harus puas di posisi dua, untuk C1 Internasional menyerah dari Daiki Ikeda dan Bagus Saputra posisinya melorot di posisi tiga. Untuk posisi dua diambil pebalap Filipina, Daniel Patrick Caluag.
"Hari ini kita hanya bisa menempatkan satu pebalap nasional saja di podium yaitu Bagus Saputra. Yang kami sayangkan Rio Akbar dan Toni Syarifudin gagal masuk final," kata pelatih kepala timnas balap sepeda Indonesia Dadang Haries Poernomo saat dikonfirmasi dari Jakarta.
Pada Malaysia BMX C1 Internasional, Bagus Saputra membukukan catatan waktu 30.878 detik. Sedangkan peringkat pertama Daiki Ikeda membukukan waktu 29.417 detik dan Daniel Patrick Caluag dengan catatan waktu 29.969 detik.
Menurut Dadang, dua pebalap timnas yaitu Rio Akbar dan Toni Syarifudin sebenarnya tampil gemilang dengan memimpin pada awal semifinal. Namun, pada berm terakhir Rio Akbar melakukan kesalahan dan membuat pebalap asal Jawa Barat itu terjatuh. Toni yang berada di belakangnya langsung menabrak.
"Itu yang kami sayangkan. Jika keduanya masuk final maka target 100 poin di C1 intenasional bisa diraih. Khusus hari ini kita hanya mendapatkan 68 poin saja," kata Dadang menambahkan.
Untuk sektor putri, pebalap Wiji Lestari juga belum mampu menyumbangkan hasil terbaik. Pada balapan C1 internasional, pebalap asal Blitar Jawa Timur ini harus puas berada di posisi enam dengan catatan waktu 35.586 detik.
Untuk nomor women elite ini, peringkat pertama direbut oleh pebalap Yan Lu dengan catatan waktu 32.563 detik disusul rekan satu timnya Na Peng dengan waktu 33.128 detik dan peringkat tiga diduduki Yunyun Liu dengan waktu 33.693 detik yang ketiganya berasal dari China.
Meski demikian, Dadang mengaku sangat mengapreasi perjuangan Bagus Saputra dan kawan-kawan karena hasil di Malaysia ini akan dijadikan bekal untuk menambah poin Olimpiade 2020.
Jika pada Asian BMX Cycling Championship (ACC) 2019 menyerah dari Jukia Yoshimura dan harus puas di posisi dua, untuk C1 Internasional menyerah dari Daiki Ikeda dan Bagus Saputra posisinya melorot di posisi tiga. Untuk posisi dua diambil pebalap Filipina, Daniel Patrick Caluag.
"Hari ini kita hanya bisa menempatkan satu pebalap nasional saja di podium yaitu Bagus Saputra. Yang kami sayangkan Rio Akbar dan Toni Syarifudin gagal masuk final," kata pelatih kepala timnas balap sepeda Indonesia Dadang Haries Poernomo saat dikonfirmasi dari Jakarta.
Pada Malaysia BMX C1 Internasional, Bagus Saputra membukukan catatan waktu 30.878 detik. Sedangkan peringkat pertama Daiki Ikeda membukukan waktu 29.417 detik dan Daniel Patrick Caluag dengan catatan waktu 29.969 detik.
Menurut Dadang, dua pebalap timnas yaitu Rio Akbar dan Toni Syarifudin sebenarnya tampil gemilang dengan memimpin pada awal semifinal. Namun, pada berm terakhir Rio Akbar melakukan kesalahan dan membuat pebalap asal Jawa Barat itu terjatuh. Toni yang berada di belakangnya langsung menabrak.
"Itu yang kami sayangkan. Jika keduanya masuk final maka target 100 poin di C1 intenasional bisa diraih. Khusus hari ini kita hanya mendapatkan 68 poin saja," kata Dadang menambahkan.
Untuk sektor putri, pebalap Wiji Lestari juga belum mampu menyumbangkan hasil terbaik. Pada balapan C1 internasional, pebalap asal Blitar Jawa Timur ini harus puas berada di posisi enam dengan catatan waktu 35.586 detik.
Untuk nomor women elite ini, peringkat pertama direbut oleh pebalap Yan Lu dengan catatan waktu 32.563 detik disusul rekan satu timnya Na Peng dengan waktu 33.128 detik dan peringkat tiga diduduki Yunyun Liu dengan waktu 33.693 detik yang ketiganya berasal dari China.
Meski demikian, Dadang mengaku sangat mengapreasi perjuangan Bagus Saputra dan kawan-kawan karena hasil di Malaysia ini akan dijadikan bekal untuk menambah poin Olimpiade 2020.