Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani dalam pembukaan 3rd Inamice 2019 di Jakarta, Rabu, mengatakan kolaborasi diperlukan agar peran MICE bisa memberikan dampak terhadap pembangunan Indonesia.
"Kami berkomitmen mendukung industri ini berkembang. Jadi, mari berkolaborasi, kalau Pak Menpar selalu bilang: asoasiasi, bisnis, pemerintah, komunitas dan media," katanya.
Giri menjelaskan kolaborasi penting dilakukan untuk mendukung perkembangan MICE. Kemenpar sendiri telah berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Jakarta yang sudah mengembangkan mulai dari standar kompetensi di sisi akademi.
"Kami juga dorong asosiasi laksanakan pelelangan event MICE, maka kami dukung industri ini berkembang," tuturnya.
Giri menuturkan berdasarkan data 2016, dari total jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia, sekitar 24 persen merupakan perjalanan bisnis yang melakukan kegiatan MICE.
Dari 24 persen itu, "spending" wisatawan MICE tercatat lebih tinggi dibanding wisatawan pelesir sehingga kontribusinya lebih besar dari sisi ekonomi.
"Industri ini (MICE) kita harapkan ke depan bisa memberi kontribusi besar ke sektor ekonomi Indonesia. Apalagi ke depan pemerintah sudah menetapkan kebijakan MICE menjadi salah satu fokus di samping minat khusus lainnya," katanya.
Direktur Politeknik Negeri Jakarta Abdillah mengatakan kegiatan MICE menjadi salah satu alasan untuk wisatawan berkunjung ke suatu detinasi.
"Karena kegiatan MICE umumnya dihadiri kalangan bisnis dan profesional, maka potensinya tentu sangatlah besar. Itu sebabnya kegiatan Inamice kali ini mengusung tema agar MICE bisa menjadi tulang punggung pariwisata," katanya.
Kemenpar bekerjasama dengan Program Studi MICE Politeknik Negeri Jakarta menggelar 3rd Inamice 2019 yang mengusung tema "Menjadikan MICE sebagai Tulang Punggung Pariwisata Indonesia".
Inamice 2019 diikuti 176 peserta, terdiri atas unsur-unsur kementerian/lembaga, pemerintah daerah, destinasi, asosiasi industri MICE, industri MICE, akademisi, dan media.