Palembang, 16/1 (ANTARA News) - Perusahaan swasta PT Yuassa Batery Indonesia berminat membangun pabrik ban di Sumatera Selatan karena daerah ini memiliki sumber bahan baku karet yang berlimpah.
Komisaris PT Yuassa Batery Indoensia Wandi Wanandi di Palembang, Rabu, mengatakan, perusahaannya akan menggarap potensi tersebut dengan menanamkan modal sebagai produsen ban.
"Kebetulan juga Gubernur Sumsel sangat mendukung. Kami mencoba merealisasikan pembangunan pabrik ban di sini (Sumsel)," kata dia seusai beraudiensi dengan Gubernur Sumsel Herman Deru.
Ia mengatakan untuk tahap awal, kata Wandi, perusahaannya akan mempelajari terlebih dahulu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membangun pabrik di Sumsel, terkait suplai dan kualitas karet, serta peluang pasar yang ada.
Untuk itu, perusahaan ini akan membentuk tim bersama perwakilan dari Pemprov Sumsel untuk membuat kajian mendalam. Selain itu juga akan menggandeng konsultan baik dari dalam maupun dari luar negeri agar data dan analisis lebih akurat.
Wandi mengatakan, perusahaannya sebelumnya sudah memiliki pabrik ban di Surabaya, hanya saja jenis produk yang dihasilkan hanya ban untuk sepeda motor.
Untuk rencana pabrik di Sumsel sendiri, menurutnya tidak menutup kemungkinan juga akan memproduksi ban untuk mobil, dan menyasar pasar ekspor.
Dikatakan, yang jelas tentu akan ada keuntungan lebih jika mendirikan pabrik lokasinya dekat dengan bahan baku yang dibutuhkan. Khususnya dari sisi logistik.
Meski demikian, dirinya belum dapat memastikan nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik ban di Sumsel, termasuk penentuan lokasinya. Terpenting bagi perusahaan ini yakni adanya penyerapan dari pasar, sehingga akan didapati gambaran kapasitas terpasang dari pabrik.
Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan, langkah yang dilakukan Pemprov Sumsel dengan mendatangkan salah satu investor merupakan salah satu cara untuk mengatasi anjloknya harga karet di tingkat petani.
Herman Deru mengatakan, penyerapan dalam negeri sendiri dapat menjadi solusi atas banjirnya stok di pasaran internasional saat ini.
"Minimal kendaraan dinas nanti yang akan menggunakan produk ban tersebut," kata dia.
Terkait lokasi pabrik, Pemprov akan menawarkan ke kabupaten/kota, terutama daerah yang memiliki jalur transfortasi sungai, seperti Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Rawas atau tidak mesti di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api.
Bukan hanya mencarikan lokasi, Pemprov juga akan memperbaiki tata niaga penjualan karet dari tingkat petani hingga ke pabrik pengelolahan dalam rangka peningkatan kualitas karet.
Komisaris PT Yuassa Batery Indoensia Wandi Wanandi di Palembang, Rabu, mengatakan, perusahaannya akan menggarap potensi tersebut dengan menanamkan modal sebagai produsen ban.
"Kebetulan juga Gubernur Sumsel sangat mendukung. Kami mencoba merealisasikan pembangunan pabrik ban di sini (Sumsel)," kata dia seusai beraudiensi dengan Gubernur Sumsel Herman Deru.
Ia mengatakan untuk tahap awal, kata Wandi, perusahaannya akan mempelajari terlebih dahulu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membangun pabrik di Sumsel, terkait suplai dan kualitas karet, serta peluang pasar yang ada.
Untuk itu, perusahaan ini akan membentuk tim bersama perwakilan dari Pemprov Sumsel untuk membuat kajian mendalam. Selain itu juga akan menggandeng konsultan baik dari dalam maupun dari luar negeri agar data dan analisis lebih akurat.
Wandi mengatakan, perusahaannya sebelumnya sudah memiliki pabrik ban di Surabaya, hanya saja jenis produk yang dihasilkan hanya ban untuk sepeda motor.
Untuk rencana pabrik di Sumsel sendiri, menurutnya tidak menutup kemungkinan juga akan memproduksi ban untuk mobil, dan menyasar pasar ekspor.
Dikatakan, yang jelas tentu akan ada keuntungan lebih jika mendirikan pabrik lokasinya dekat dengan bahan baku yang dibutuhkan. Khususnya dari sisi logistik.
Meski demikian, dirinya belum dapat memastikan nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik ban di Sumsel, termasuk penentuan lokasinya. Terpenting bagi perusahaan ini yakni adanya penyerapan dari pasar, sehingga akan didapati gambaran kapasitas terpasang dari pabrik.
Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan, langkah yang dilakukan Pemprov Sumsel dengan mendatangkan salah satu investor merupakan salah satu cara untuk mengatasi anjloknya harga karet di tingkat petani.
Herman Deru mengatakan, penyerapan dalam negeri sendiri dapat menjadi solusi atas banjirnya stok di pasaran internasional saat ini.
"Minimal kendaraan dinas nanti yang akan menggunakan produk ban tersebut," kata dia.
Terkait lokasi pabrik, Pemprov akan menawarkan ke kabupaten/kota, terutama daerah yang memiliki jalur transfortasi sungai, seperti Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Rawas atau tidak mesti di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api.
Bukan hanya mencarikan lokasi, Pemprov juga akan memperbaiki tata niaga penjualan karet dari tingkat petani hingga ke pabrik pengelolahan dalam rangka peningkatan kualitas karet.