Palembang (ANTARA News Sumsel) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo II Cabang Palembang akan mengembangkan Pelabuhan Sungai Lais seluas 200 hektare sebagai respons atas peningkatan aktivitas perdagangan di Sumatera Selatan.
General Manager PT Pelindo II (Persero) Cabang Palembang Agus Edi Santoso di Palembang, Selasa, mengatakan perusahaan telah menyiapkan alokasi dana sekitar Rp50 miliar untuk optimalisasi Pelabuhan Sungai Lais pada 2019.
"Investasi itu untuk membangun berbagai fasilitas dan infrastruktur seperti jetty, depo dan gudang hingga perbaikan akses jalan menuju pelabuhan," kata dia.
Agus mengatakan Pelabuhan Sungai Lais merupakan masa depan bagi pintu perdagangan di Sumsel karena memiliki potensi yang kuat untuk dikembangkan.
"Apalagi pertumbuhan ekonomi Sumsel diproyeksi mencapai 6 persen pada tahun depan atau lebih tinggi dibanding daerah lain dan tidak mungkin perekonomian Sumsel lepas dari pelabuhan, kata dia.
Sementara, untuk Pelabuhan Boom Baru yang selama ini menjadi satu-satunya pelabuhan bongkar muat peti kemas maupun nonpeti kemas, dinilai sulit untuk dikembangkan karena terkendala lahan yang terbatas.
"Kalau Boom Baru memang masih menjadi pelabuhan utama di Palembang namun untuk pengembangan terbatas di lahan hanya 25 hektare, sementara Sungai Lais masih memiliki lahan yang luas, kata dia.
Agus memaparkan saat ini Sungai Lais sudah melayani beberapa pelanggan meski dengan fasilitas yang sederhana.
Adapun pengguna Pelabuhan Sungai Lais kebanyakan untuk komoditas curah cair, yakni PT Dinar Jaya Energy dan PT Petro Arta Indo untuk pengisian high speed diesel (HSD), serta PT Trimitra Palm Niaga untuk tangki minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Komoditas yang bongkar antarpulau di Sungai Lais, seperti semen, pupuk, tepung terigu dan general kargo, katanya.
Nantinya, kata Agus, Pelabuhan Sungai Lais dirancang dapat melayani berbagai jenis komoditas, termasuk karet yang merupakan andalan Sumsel dengan adanya pembangunan depo di kawasan pelabuhan.
Ia memaparkan pengembangan Pelabuhan Sungai Lais bakal dilakukan secara bertahap. Perseroan juga perlu memperpanjang dermaga untuk mengejar kedalaman sungai, sehingga kapal berkapasitas besar bisa berlabuh.
Agus menerangkan saat ini kedalaman kolam Pelabuhan Sungai Lais sekitar 1 meter 3 meter, jika diperdalam maka diharapkan kapal berkapasitas di atas 2.000 ton bisa bersandar di pelabuhan.
General Manager PT Pelindo II (Persero) Cabang Palembang Agus Edi Santoso di Palembang, Selasa, mengatakan perusahaan telah menyiapkan alokasi dana sekitar Rp50 miliar untuk optimalisasi Pelabuhan Sungai Lais pada 2019.
"Investasi itu untuk membangun berbagai fasilitas dan infrastruktur seperti jetty, depo dan gudang hingga perbaikan akses jalan menuju pelabuhan," kata dia.
Agus mengatakan Pelabuhan Sungai Lais merupakan masa depan bagi pintu perdagangan di Sumsel karena memiliki potensi yang kuat untuk dikembangkan.
"Apalagi pertumbuhan ekonomi Sumsel diproyeksi mencapai 6 persen pada tahun depan atau lebih tinggi dibanding daerah lain dan tidak mungkin perekonomian Sumsel lepas dari pelabuhan, kata dia.
Sementara, untuk Pelabuhan Boom Baru yang selama ini menjadi satu-satunya pelabuhan bongkar muat peti kemas maupun nonpeti kemas, dinilai sulit untuk dikembangkan karena terkendala lahan yang terbatas.
"Kalau Boom Baru memang masih menjadi pelabuhan utama di Palembang namun untuk pengembangan terbatas di lahan hanya 25 hektare, sementara Sungai Lais masih memiliki lahan yang luas, kata dia.
Agus memaparkan saat ini Sungai Lais sudah melayani beberapa pelanggan meski dengan fasilitas yang sederhana.
Adapun pengguna Pelabuhan Sungai Lais kebanyakan untuk komoditas curah cair, yakni PT Dinar Jaya Energy dan PT Petro Arta Indo untuk pengisian high speed diesel (HSD), serta PT Trimitra Palm Niaga untuk tangki minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Komoditas yang bongkar antarpulau di Sungai Lais, seperti semen, pupuk, tepung terigu dan general kargo, katanya.
Nantinya, kata Agus, Pelabuhan Sungai Lais dirancang dapat melayani berbagai jenis komoditas, termasuk karet yang merupakan andalan Sumsel dengan adanya pembangunan depo di kawasan pelabuhan.
Ia memaparkan pengembangan Pelabuhan Sungai Lais bakal dilakukan secara bertahap. Perseroan juga perlu memperpanjang dermaga untuk mengejar kedalaman sungai, sehingga kapal berkapasitas besar bisa berlabuh.
Agus menerangkan saat ini kedalaman kolam Pelabuhan Sungai Lais sekitar 1 meter 3 meter, jika diperdalam maka diharapkan kapal berkapasitas di atas 2.000 ton bisa bersandar di pelabuhan.