Lubuklinggau (ANTARA News Sumsel)  -Tiga anak jalanan (Anjal) di Lubuklinggau Sumatera Selatan, mengalami luka bakar dan kehabisan oksigen, akibat terkurung  didalam monumen perjuangan yang terbakar, akibat dari kejadian itu satu dari tiga anjal tewas.

"Saat itu kami sedang tidur bertiga bersama Yayan (16) dan Tina (15) didalam monumen, Minggu pukul 23.00 WIB sehabis pulang dari mengamen di pasar," kata Nuryani (16) saat sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit Sobirin, Senin.

Dijelaskannya, saat mereka sedang tidur pulas,  sekitar pukul 04.30 WIB dirinya bangun, dan melihat didalam ruangan monumen sudah penuh dengan asap dan dari pintu masuk mengeluarkan api yang cukup besar.

Ia meneruskan, setelah melihat ada api tersebut dirinya langsung menggunakan jaket yang dikenakannya, mencoba memadamkan api, agar bisa keluar dari jebakan api.

"Saya berhasil keluar, lalu saya langsung meminta bantuan ke Polres, untuk meminta tolong membantu teman saya masih berada didalam," ungkapnya.

Akibat dari kejadian itu, dikatakannya satu temannya yang bernama Tina meninggal dunia, diduga karena menghirup asap didalam monumen, saat ini temannya tersebut sudah diantarkan kerumah duka.
  Kedua anjal yang berhasil selamat saat menjalani perawatan intensif dirumah sakit di Lubuklinggau, Senin (13/8). (ANTARA News Sumsel/Sudirman/Erwin Matondang/18)
Nuryani mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui pasti api tersebut berasal dari mana, karena saat itu mereka sedang tidur pulas, namun diakuinya saat tidur tidak menghidupkan api.

Sementara Kabid Humas Rumah Sakit Sobirin Yasman Faizal saat dikonfirmasi dirinyaa membenarkan jika ketiganya diantarkan kerumah sakit, dalam kondisi lemas dan mengalami luka bakar sekitar 20 persen.

"Saat ini kita belum bisa menghubungi keluarganya karena tidak memiliki identitas lengkap, sementara satu temannya yang meninggal sudah dijemput pihak keluarga," tutupnya.

 

Pewarta : Sudirman
Editor : Erwin Matondang
Copyright © ANTARA 2024