Musi Banyuasin (ANTARA News Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, memanfaatkan pusat komando atau "command centre" secara optimal guna mempercepat terwujudnya visi Kabupaten Lestari di Bumi Serasan Sekate itu.

"Sukses menjadi tuan rumah Festival Kabupaten Lestari - Lingkar Temu Kabupaten Lestari (FKL-LTKL) untuk pertama kalinya yang dilaksanakan pada 23-27 Juli 2018, banyak poin penting yang didapatkan Pemkab Musi Banyuasin setelah menggelar kegiatan tersebut," kata Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex Noerdin melalui Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Dicky Meiriando di Muba "Command Centre" Sekayu, Sabtu.

Dia menjelaskan, sebagai salah satu pendiri dan Ketua Umum LTKL, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex berharap kabupaten yang dipimpinnya bisa menjadi yang terdepan dalam mendorong percepatan terealisasinya visi Kabupaten Lestari.

Visi terwujud, yakni pembangunan daerah secara berkelanjutan dengan menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, sehingga diharapkan Kabupaten Musi Banyuasin dapat menjadi prototipe Kabupaten Lestari di Indonesia, katanya.

Menurut dia, salah satunya terlihat semangat yang tumbuh di lingkungan Pemkab Musi Banyuasin dalam upaya mendorong percepatan terwujudnya visi Kabupaten Lestari di kabupaten itu.

Untuk mendukung hal itu, Pemkab melalui Dinas Komunikasi dan Informatika akan menambahkan fungsi "Command Centre"  sebagai pusat pengendalian pelaksanaan lima program prioritas LTKL.

Lima program tersebut yakni Pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut, Komoditas berkelanjutan, Perhutani sosial dan reforma agraria, Konservasi dan restorasi, serta Energi dan ketenagalistrikan.

Saat ini di Pemkab Musi Banyuasin sudah memiliki aplikasi pemantauan kebakaran hutan dan lahan yang dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sedang membangun aplikasi Satu Data Muba dan Satu Peta Muba bekerja sama dengan perangkat daerah dan instansi terkait.
 
"Kami sangat berharap kiranya pihak-pihak berkepentingan dan para jejaring mitra LTKL dapat memberikan dukungan berupa pembuatan aplikasi lainnya agar dapat diintegrasikan dengan sistem yang telah ada di Muba Command Centre," ujar Dicky.

Untuk memenuhi indikator kunci dalam mewujudkan Kabupaten Lestari yakni meningkatnya pendapatan daerah dan efisiensi anggaran, menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran, serta bebas dari deforestasi dan degradasi hutan dan gambut.
 
Kemudian diperlukan adanya dukungan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang memadai dalam hal pemantauan dan pemberian informasi secara "realtime".

Tantangannya adalah Kabupaten Musi Banyuasin memiliki wilayah yang sangat luas, untuk itu keberadaan fasilitas pusat komando yang sudah ada di kabupaten itu harus dapat dimanfaatkan secara optimal.

Selain itu, Pemkab Muba akan menjadikan Muba Command Centre berperan sebagai "Sustainable Development Communication Centre" yang diharapkan nantinya dapat terintegrasi dengan Kantor Pusat LTKL di Jakarta serta dengan Kabupaten Anggota LTKL lainnya.

"Intinya kita ingin perwujudan Kabupaten Lestari ini sinergi juga dengan Program Muba Smart Regency yang merupakan program prioritas Bupati Dodi Reza, di kabupaten yang saat ini masuk dalam Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia," ujarnya.

Dengan terwujudnya Kabupaten Lestari secara pararel juga memenuhi indikator "smart city" antara lain  smart economy, smart living, smart environment, smart society dan smart government, kata Kadinkominfo Musi Banyuasin.

Pewarta : Yudi Abdullah
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024