Palembang (ANTARA News Sumsel) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan saat ini tengah melakukan pendataan tempat menginap alternatif bagi tamu dan pendamping peserta Asian Games 2018 untuk mengatasi jika terjadi masalah kekurangan kamar hotel.
"Berdasarkan data awal, sekarang ini untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan, tamu dan pendamping peserta Asian Games, terdapat 1.000 tempat menginap alternatif/homestay," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan, Irene Camelyn di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, penyiapan tempat menginap alternatif bagi tamu dan pendamping peserta pesta olahraga negara-negara kawasan Asia itu perlu dilakukan untuk mengatasi jika terjadi kekurangan kamar hotel.
Saat berlangsungnya Asian Games pada Agustus nanti, kemungkinan terjadi lonjakan wisatawan lokal dan asing, tamu undangan dan pendamping peserta, kondisi tersebut perlu diantisipasi dengan menyiapkan tempat menginap (homestay) alternatif di samping mendorong hotel melakukan penambahan kamar, katanya.
Menurut dia, untuk memastikan kesiapan kamar hotel yang ada di Kota Palembang melayani pengunjung ke daerah ini selama berlangsungnya Asian Games yang dijadwalkan dimulai pada 18 Agustus 2018 itu, pihaknya saat ini tengah melakukan pengecekan kondisi dan jumlah kamar hotel.
Berdasarkan data awal yang diperoleh dari pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, jumlah kamar hotel di Kota Palembang mencapai 8.000 kamar.
Jumlah kamar hotel tersebut kemungkinan akan bertambah, karena dalam beberapa bulan ke depan terdapat beberapa hotel baru dan pengembangan kamar hotel lama, ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk melayani wisatawan, tamu dan peserta Asian Games, pihaknya berupaya melakukan persiapan secara maksimal sehingga bisa diminimalkan permasalahan yang dapat mencoreng nama baik Kota Palembang dan Provinsi Sumsel secara umum.
Selain menyiapkan tempat menginap alternatif dengan memanfaatkan rumah-rumah penduduk, pihaknya juga menyiapkan paket wisata jika para tamu ingin mengenal daerah ini dan mengunjungi sejumlah objek wisata bekerja sama dengan biro perjalanan wisata setempat, kata Irene.
"Berdasarkan data awal, sekarang ini untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan, tamu dan pendamping peserta Asian Games, terdapat 1.000 tempat menginap alternatif/homestay," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan, Irene Camelyn di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, penyiapan tempat menginap alternatif bagi tamu dan pendamping peserta pesta olahraga negara-negara kawasan Asia itu perlu dilakukan untuk mengatasi jika terjadi kekurangan kamar hotel.
Saat berlangsungnya Asian Games pada Agustus nanti, kemungkinan terjadi lonjakan wisatawan lokal dan asing, tamu undangan dan pendamping peserta, kondisi tersebut perlu diantisipasi dengan menyiapkan tempat menginap (homestay) alternatif di samping mendorong hotel melakukan penambahan kamar, katanya.
Menurut dia, untuk memastikan kesiapan kamar hotel yang ada di Kota Palembang melayani pengunjung ke daerah ini selama berlangsungnya Asian Games yang dijadwalkan dimulai pada 18 Agustus 2018 itu, pihaknya saat ini tengah melakukan pengecekan kondisi dan jumlah kamar hotel.
Berdasarkan data awal yang diperoleh dari pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, jumlah kamar hotel di Kota Palembang mencapai 8.000 kamar.
Jumlah kamar hotel tersebut kemungkinan akan bertambah, karena dalam beberapa bulan ke depan terdapat beberapa hotel baru dan pengembangan kamar hotel lama, ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk melayani wisatawan, tamu dan peserta Asian Games, pihaknya berupaya melakukan persiapan secara maksimal sehingga bisa diminimalkan permasalahan yang dapat mencoreng nama baik Kota Palembang dan Provinsi Sumsel secara umum.
Selain menyiapkan tempat menginap alternatif dengan memanfaatkan rumah-rumah penduduk, pihaknya juga menyiapkan paket wisata jika para tamu ingin mengenal daerah ini dan mengunjungi sejumlah objek wisata bekerja sama dengan biro perjalanan wisata setempat, kata Irene.