Palembang (ANTARA News Sumsel) - Calon Wali Kota Palembang, Sumatera Selatan, Mularis Djahri menyatakan kemampuan modal pedagang di pasar tradisional perlu diperkuat agar bisa berkembang dan sejahtera.
"Pedagang pasar tradisional selama ini sulit mengembangkan usahanya karena sulit mendapatkan modal usaha dari perbankan karena terbentur sejumlah persyaratan dan harus memiliki agunan. Permasalahan tersebut akan diatasi dengan program bantuan modal usaha tanpa agunan," kata Mularis Djahari ketika melakukan kampanye di Pasar Tradisional Sekip Ujung Palembang, Kamis.
Dia menjelaskan, bagi pedagang yang selama ini kesulitan modal atau ingin mengembangkan usahanya, jika dalam pilkada 27 Juni 2018 mendapat kepercayaan warga kota ini memimpin Palembang bersama wakilnya Syaidina Ali, dalam 100 hari pertama masa jabatannya akan digulirkan program 1RW4NA (1 RW 4 Wirausaha).
Program tersebut disiapkan untuk mencetak wirausaha baru serta membina dan mendorong pelaku usaha lama termasuk pedagang pasar tradisional mengembangkan usahanya dengan pinjaman modal tanpa agunan hingga Rp25 juta, katanya.
Menurut dia, pedagang pasar tradisional perlu diperkuat modalnya, selain bisa digunakan untuk mengembangkan usahanya juga bisa meningkatkan daya saing di tengah menjamurnya pasar modern.
Dengan memiliki daya saing yang kuat, pedagang pasar tradisional bisa mempertahankan keberadaan tempat usahanya sebagai penunjang ekonomi masyarakat.
Selain memperkuat modal usaha para pedagang, dirinya juga berupaya melakukan penataan pasar tradisional menjadi tempat transaksi jual beli kebutuhan hidup warga Bumi Sriwijaya ini yang nyaman dan aman, kata peserta pilkada Palembang nomor urut empat itu.
Pilkada serentak di Kota Palembang diikuti empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Palembang yang ditetapkan melalui sidang pleno KPU setempat pada 12 Februari 2018 yakni pasangan petahana Harnojoyo-Fitrianti Agustinda, Mularis Djahri-Syaidina Ali, Sarimuda-Abdul Rozak, dan pasangan calon perseorangan Akbar Alvaro-Hernoe Roesprijadji.
"Pedagang pasar tradisional selama ini sulit mengembangkan usahanya karena sulit mendapatkan modal usaha dari perbankan karena terbentur sejumlah persyaratan dan harus memiliki agunan. Permasalahan tersebut akan diatasi dengan program bantuan modal usaha tanpa agunan," kata Mularis Djahari ketika melakukan kampanye di Pasar Tradisional Sekip Ujung Palembang, Kamis.
Dia menjelaskan, bagi pedagang yang selama ini kesulitan modal atau ingin mengembangkan usahanya, jika dalam pilkada 27 Juni 2018 mendapat kepercayaan warga kota ini memimpin Palembang bersama wakilnya Syaidina Ali, dalam 100 hari pertama masa jabatannya akan digulirkan program 1RW4NA (1 RW 4 Wirausaha).
Program tersebut disiapkan untuk mencetak wirausaha baru serta membina dan mendorong pelaku usaha lama termasuk pedagang pasar tradisional mengembangkan usahanya dengan pinjaman modal tanpa agunan hingga Rp25 juta, katanya.
Menurut dia, pedagang pasar tradisional perlu diperkuat modalnya, selain bisa digunakan untuk mengembangkan usahanya juga bisa meningkatkan daya saing di tengah menjamurnya pasar modern.
Dengan memiliki daya saing yang kuat, pedagang pasar tradisional bisa mempertahankan keberadaan tempat usahanya sebagai penunjang ekonomi masyarakat.
Selain memperkuat modal usaha para pedagang, dirinya juga berupaya melakukan penataan pasar tradisional menjadi tempat transaksi jual beli kebutuhan hidup warga Bumi Sriwijaya ini yang nyaman dan aman, kata peserta pilkada Palembang nomor urut empat itu.
Pilkada serentak di Kota Palembang diikuti empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Palembang yang ditetapkan melalui sidang pleno KPU setempat pada 12 Februari 2018 yakni pasangan petahana Harnojoyo-Fitrianti Agustinda, Mularis Djahri-Syaidina Ali, Sarimuda-Abdul Rozak, dan pasangan calon perseorangan Akbar Alvaro-Hernoe Roesprijadji.