Palembang (Antaranews Sumsel) - Kualitas Sumber Daya Air di Sumatera Selatan terus menurun akibat tercemar limbah padat dan cair dan banyaknya penambangan pasir tanpa izin atau liar di berbagai kabupaten dan kota di daerah itu.
"Kualitas air di Sumsel sekarang ini terus menurun karena sering tercemar akibat kegiatan penambangan liar tersebut," kata Sekda Sumsel Nasrun Umar saat melantik Organisasi Profesi Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, kualitas air menurun antara lain karena aktivitas penambangan pasir di beberapa kabupaten seperti Lahat, Lintang Empat Lawang dan Pagaralam.
Selain itu, di Kota Palembang juga sungainya mengalami penurunan amat drastis sehingga saat musim hujan mengalami banjir dan kering di saat musim kemarau.
"Padahal air sangat dibutuhkan bagi kehidupan masyarakat sehingga kualitasnya harus selalu dijaga dan ditingkatkan," ujar dia, seharusnya air dapat meningkatkan pendapatan daerah bila dikelola dan mutunya ditingkatkan secara baik.
Sehubungan itu, ia meminta tenaga profesional sumber daya air dapat berkontribusi dalam meningkatkan mutu dan menyelamatkan air sebagai sumber kehidupan.
Sementara itu, Ketua Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia Cabang Sumsel Suparji mengatakan potensi sumber daya air di wilayah Sungai Musi mempunyai daerah layanan empat provinsi yakni Wilayah Sungai lintas Provinsi mulai dari hulu Bengkulu, Lampung, Jambi yang melintas ke Sumsel di hilir sampai ke laut.
Air tersebut dapat memenuhi kebutuhan irigasi di Lampung melalui Irigasi Komering sehingga potensi tersebut memerlukan pengelolaan yang komprehensif dan terintegrasi untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
"Memang, ketersediaan air baik kualitas dan kuantitas memerlukan mitra dari berbagai instansi sehingga dalam mewujudkan air sebagai sumber kehidupan memerlukan dukungan bersama," tambah dia. (U005)