Melinting, Lampung Timur (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 10 ribu orang menari bersama Tari Melinting pada pagelaran Festival Wisata Tari Melinting yang digelar di Kecamatan Melinting, Kabupaten Lampung Timur, Sabtu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pengendalian Penduduk Lampung Timur Farida Norma selaku ketua panita penyelenggara menyebutkan sebanyak 10 ribu orang dari unsur warga, guru, dan pelajar se-Kecamatan Melinting menari bersama Tari Melinting tersebut.
Dia menjelaskan Festival Tari Melinting adalah salah satu paket festival pariwisata yang diagendakan dalam kalender wisata 2017 Pemerintah Kabupaten Lampung Timur.
Festival budaya itu digelar bertujuan melestarikan dan mengenalkan kebudayaan asli masyarakat Lampung Timur kepada masyarakat luas di Lampung dan luar daerah Lampung, bahkan hingga ke mancanegara.
Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim dan Wakil Bupati Zaiful Bokhari, Sekda Lampung Timur Syahrudin Putera dan kepala satuan kerja perangkat daerah, kepala badan dan jajaran turut menari Tari Melinting bersama itu.
Chusnunia Chalim dalam sambutannya mengatakan bahwa Tari Melinting telah dikenal di luar negeri seperti di negara-negara Eropa.
Dia menuturkan tari khas Masyarakat Lampung Timur yang ditampilkan oleh Dewan Kesenian dan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Lampung Timur di Pasar Hamburg, Jerman pertengahan September lalu diminati warga Eropa.
"Di Pasar Hamburg Jerman pada hari pertama kami tampilkan Tari Melinting, hari kedua rencananya akan kami tampilkan tari yang lain tapi ternyata yang diminta malah Tari Melinting lagi. Saya tidak menyangka, ini di luar harapan saya, antusiasmenya luar biasa, jadi dua kali tampil Tari Melinting," ujar Chusnunia pula.
Chusnunia menegaskan bahwa Tari Melinting dikenal luas oleh masyarakat luar negeri karena Pemkab Lampung Timur konsisten melestarikan budaya masyarakatnya, sehingga dia meminta masyarakat turut merawat budaya Melinting tersebut.
"Kalau bukan kita siapa lagi, jangan sampai ini menjadi cerita usang di dalam buku sejarah," ujarnya pula.
Tari Melinting adalah tari tradisional dari Kabupaten Lampung Timur dan merupakan tarian peninggalan Kerajaan Melinting.
Awalnya Tari Melinting ditampilkan di lingkungan kerajaan, namun kemudian berkembang menjadi tarian rakyat. Tari Melinting saat ini sering ditampilkan pada berbagai acara besar seperti upacara penyambutan, perayaan maupun acara budaya.
Tari Melinting biasanya dibawakan oleh para penari pria dan wanita dengan menggunakan busana adat, serta diiringi oleh alunan musik pengiring, sehingga para penari dengan gerakannya yang khas dan menggunakan kipas sebagai atribut menarinya.
Tari ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu tari pembuka, tari inti, dan tari penutup.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pengendalian Penduduk Lampung Timur Farida Norma selaku ketua panita penyelenggara menyebutkan sebanyak 10 ribu orang dari unsur warga, guru, dan pelajar se-Kecamatan Melinting menari bersama Tari Melinting tersebut.
Dia menjelaskan Festival Tari Melinting adalah salah satu paket festival pariwisata yang diagendakan dalam kalender wisata 2017 Pemerintah Kabupaten Lampung Timur.
Festival budaya itu digelar bertujuan melestarikan dan mengenalkan kebudayaan asli masyarakat Lampung Timur kepada masyarakat luas di Lampung dan luar daerah Lampung, bahkan hingga ke mancanegara.
Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim dan Wakil Bupati Zaiful Bokhari, Sekda Lampung Timur Syahrudin Putera dan kepala satuan kerja perangkat daerah, kepala badan dan jajaran turut menari Tari Melinting bersama itu.
Chusnunia Chalim dalam sambutannya mengatakan bahwa Tari Melinting telah dikenal di luar negeri seperti di negara-negara Eropa.
Dia menuturkan tari khas Masyarakat Lampung Timur yang ditampilkan oleh Dewan Kesenian dan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Lampung Timur di Pasar Hamburg, Jerman pertengahan September lalu diminati warga Eropa.
"Di Pasar Hamburg Jerman pada hari pertama kami tampilkan Tari Melinting, hari kedua rencananya akan kami tampilkan tari yang lain tapi ternyata yang diminta malah Tari Melinting lagi. Saya tidak menyangka, ini di luar harapan saya, antusiasmenya luar biasa, jadi dua kali tampil Tari Melinting," ujar Chusnunia pula.
Chusnunia menegaskan bahwa Tari Melinting dikenal luas oleh masyarakat luar negeri karena Pemkab Lampung Timur konsisten melestarikan budaya masyarakatnya, sehingga dia meminta masyarakat turut merawat budaya Melinting tersebut.
"Kalau bukan kita siapa lagi, jangan sampai ini menjadi cerita usang di dalam buku sejarah," ujarnya pula.
Tari Melinting adalah tari tradisional dari Kabupaten Lampung Timur dan merupakan tarian peninggalan Kerajaan Melinting.
Awalnya Tari Melinting ditampilkan di lingkungan kerajaan, namun kemudian berkembang menjadi tarian rakyat. Tari Melinting saat ini sering ditampilkan pada berbagai acara besar seperti upacara penyambutan, perayaan maupun acara budaya.
Tari Melinting biasanya dibawakan oleh para penari pria dan wanita dengan menggunakan busana adat, serta diiringi oleh alunan musik pengiring, sehingga para penari dengan gerakannya yang khas dan menggunakan kipas sebagai atribut menarinya.
Tari ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu tari pembuka, tari inti, dan tari penutup.