Palembang (Antarasumsel.com) - Kepala Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Rudi Khairudin memastikan stok bahan kebutuhan pokok atau sembako menjelang Ramadhan tersedia sesuai kebutuhan.
"Stok sembako aman berdasarkan pantauan BI di lapangan, untuk sisi suplai dipastikan tersedia," kata Rudi di Palembang, Selasa.
Ia mengatakan, keseimbangan saat ini terjadi untuk suplay dan demand sehingga untuk beberapa komoditas yang harganya semula tinggi telah bergerak turun.
"Seperti cabai Jawa saat ini sudah turun harganya," kata dia.
Untuk itu, BI berharap masyarakat tidak "panic buying" jelang Ramadhan pada akhir bulan ini.
Warga diminta bijak dalam berbelanja dengan membeli sembako sesuai dengan kebutuhan.
"Tidak perlu beli banyak karena stok tersedia. Ini penting karena jika ada panic buying justru hal itu yang bisa menaikkan harga," kata dia.
Pada tahun lalu menjelang Ramadhan terjadi lonjakan harga gula kristal putih (pasir) di Palembang, yang kemudkan bertahan pada kisaran tinggi Rp16.000 per kg.
Pada tahun ini, Rudi memastikan hal itu tidak terjadi karena tidak ada keterlambatan penggilingan di pabrik gula.
"Gula juga aman karena penggilingan sesuai jadwal tidak seperti tahun lalu yang molor," kata Rudi.
"Stok sembako aman berdasarkan pantauan BI di lapangan, untuk sisi suplai dipastikan tersedia," kata Rudi di Palembang, Selasa.
Ia mengatakan, keseimbangan saat ini terjadi untuk suplay dan demand sehingga untuk beberapa komoditas yang harganya semula tinggi telah bergerak turun.
"Seperti cabai Jawa saat ini sudah turun harganya," kata dia.
Untuk itu, BI berharap masyarakat tidak "panic buying" jelang Ramadhan pada akhir bulan ini.
Warga diminta bijak dalam berbelanja dengan membeli sembako sesuai dengan kebutuhan.
"Tidak perlu beli banyak karena stok tersedia. Ini penting karena jika ada panic buying justru hal itu yang bisa menaikkan harga," kata dia.
Pada tahun lalu menjelang Ramadhan terjadi lonjakan harga gula kristal putih (pasir) di Palembang, yang kemudkan bertahan pada kisaran tinggi Rp16.000 per kg.
Pada tahun ini, Rudi memastikan hal itu tidak terjadi karena tidak ada keterlambatan penggilingan di pabrik gula.
"Gula juga aman karena penggilingan sesuai jadwal tidak seperti tahun lalu yang molor," kata Rudi.