Tanjungpinang (Antarasumsel.com) - Wali Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Lis Darmansyah menyerukan warga untuk mengurangi dan menghilangkan kebiasaan bergunjing untuk meningkatkan kualitas hidup.
"Hilangkan kebiasaan bergunjing, yang mungkin dapat menjadi fitnah. Lebih baik berkreasi, bekerja dan menjaga keluarga," kata Lis saat membuka serangkaian acara memperingati Maulid Nabi di Kampung Kelam Pagi, Dompak, Tanjungpinang, Minggu.
Dia mengatakan kebiasaan menjelek-jelekan orang lain dapat menimbulkan perpecahan dan pertengkaran. Energi dan waktu pun banyak terkuras akibat permasalahan yang seharusnya tidak terjadi.
"Hubungan dengan tetangga dan teman juga menjadi kurang baik akibat bergunjing. Jadi buat apa bergunjing kalau hanya menyusahkan kita?" ucapnya dalam acara yang diselenggarakan Komunitas Bakti Bangsa.
Lis mengatakan perubahan sikap harus dimulai dari diri sendiri. Orang lain lebih banyak mendorong dan menilainya, tidak akan mampu memperbaiki.
Sebagai pemimpin daerah, Lis juga merasa masih banyak kekurangan, dan pelan-pelan harus diperbaiki, dimulai dari niat. Sebagai pemimpin harus amanah.
Dia juga mengingatkan warga bersikap amanah, dan tidak merugikan orang lain.
"Waktu yang tersisa selama hidup harus dimanfaatkan untuk menebar kebaikan," katanya.
Salat lima waktu juga harus diikuti dengan perbaikan akhlak. Warga harus mulai mengingatkan warga untuk mengemukakan Nabi Muhammad.
"Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari kita harus mengikuti nilai-nilai yang terkandung di dalam peringatan Maulid Nabi," ujar dia.
"Hilangkan kebiasaan bergunjing, yang mungkin dapat menjadi fitnah. Lebih baik berkreasi, bekerja dan menjaga keluarga," kata Lis saat membuka serangkaian acara memperingati Maulid Nabi di Kampung Kelam Pagi, Dompak, Tanjungpinang, Minggu.
Dia mengatakan kebiasaan menjelek-jelekan orang lain dapat menimbulkan perpecahan dan pertengkaran. Energi dan waktu pun banyak terkuras akibat permasalahan yang seharusnya tidak terjadi.
"Hubungan dengan tetangga dan teman juga menjadi kurang baik akibat bergunjing. Jadi buat apa bergunjing kalau hanya menyusahkan kita?" ucapnya dalam acara yang diselenggarakan Komunitas Bakti Bangsa.
Lis mengatakan perubahan sikap harus dimulai dari diri sendiri. Orang lain lebih banyak mendorong dan menilainya, tidak akan mampu memperbaiki.
Sebagai pemimpin daerah, Lis juga merasa masih banyak kekurangan, dan pelan-pelan harus diperbaiki, dimulai dari niat. Sebagai pemimpin harus amanah.
Dia juga mengingatkan warga bersikap amanah, dan tidak merugikan orang lain.
"Waktu yang tersisa selama hidup harus dimanfaatkan untuk menebar kebaikan," katanya.
Salat lima waktu juga harus diikuti dengan perbaikan akhlak. Warga harus mulai mengingatkan warga untuk mengemukakan Nabi Muhammad.
"Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari kita harus mengikuti nilai-nilai yang terkandung di dalam peringatan Maulid Nabi," ujar dia.